Wapres Targetkan Rasio Kewirausahaan Capai 3,95 Persen di 2024
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menargetkan untuk meningkatkan rasio kewirausahaan hingga 3,95 persen di tahun 2024.

Berdasarkan data Kemenkop, tercatat, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta unit usaha namun angka itu belum berbanding lurus dengan rasio kewirausahaan Indonesia yang masih rendah atau baru mencapai 3,47 persen.

Angka ini tertinggal jauh dengan negara tetangga, seperti Thailand yang mencapai 4,2 persen, Malaysia 4,7 persen, bahkan Singapura yang sudah mencapai 8,7 persen.

"Kita harap di tahun 2024 Indonesia sudah dapat meningkatkan rasio kewirausahaan menjadi 3,95 persen, meningkatkan inklusi akses keuangan mencapai 90 persen, menciptakan 30 juta UMKM yang go digital dan meningkatkan kontribusi eksor UMKM sebesar 21,6 persen," ujar Wapres melalui keterangan pers, Selasa, 27 Desember.

Ia memaparkan, kendala terbesar yang dihadapi UMKM saat ini masih seputar sulitnya mendapat akses pembiayaan dan permodalan.

Tak hanya itu, lanjutnya, kendala yang juga dihadapi adalah kesulitan mengakses pasar, pemasaran dan promosi produk serta akses bahan baku atau alat produksi.

"Oleh karena itu saya minta peningkatan bantuan modal melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dengan skema KUR khusus berbasis kelompok usaha atau klaster melalui lembaga penyalur dana bergulir (LPDB) KUMKM," imbuh Ma'ruf Amin.

Ia melanjutkan, pembiayaan KUR berbasis klaster menjadi solusi bagi unit usaha rakyat yang belum terinklusi oleh layanan perbakan konvensional.

"Bagi penyaluran KUR berbasis komunitas atau kelompok usaha yang sudah menggandeng agregator, offtaker dan avalis sebagai penjamin, saya berpesan agar dilakukan dengan penuh tanggung jawab, akuntabel serta transparan sehingga masyarakat menikmati manfaat dan terjamin keamanan usahanya," beber Ma'ruf Amin.

Ia juga mengajaksemua pelaku usaha dan pemangku kepentingan untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di tengah masyarakat.

"Jiwa kewirausahaan perlu dikenalkan sejak usia muda dengan menanamkan pola pikir dan perilaku inovatif, kreatif dan mandiri, jujur dan pantang menyerah termasuk dalam juga kurikulum pendidikan," pungkasnya.