Bagikan:

YOGYAKARTA – Dalam dunia bisnis dikenal dengan istilah B2B dan B2C. Secara umum B2B adalah kependekan dari Business to Business, sedangkan B2C adalah kependekan dari Business to Customer. Lalu apa pengertian dari masing-masing istilah tersebut dan apa saja perbedaannya?

Pengertian Serta Perbedaan B2B dan B2C

Business to Business (B2B) adalah model penjualan atau transaksi yang terjadi antara pelaku bisnis satu dengan pelaku bisnis lainnya. Artinya transaksi ini terjadi antar pebisnis, baik perseorangan atau antar perusahaan atau grup.

Sedangkan Business to Consumer (B2C) adalah model penjualan atau transaksi yang terjadi antara pelaku bisnis kepada konsumen atau end user.

Meski keduanya bisa dilakukan secara elektronik maupun fisik, B2B dan B2C memiliki sejumlah perbedaan yakni sebagai berikut.

  1. Spesifikasi Produk

Meski tak semua, spesifikasi produk biasanya berbeda. Produk yang dijual pada perusahaan memiliki spesifikasi yang disesuaikan dengan proses produksi selanjutnya. Sedangkan spesifikasi produk B2C biasanya produk jadi.

  1. Kuantitas Produk Berbeda

Kuantitas barang yang diperdagangkan dalam B2B berbeda dengan B2C. Karena B2B adalah transaksi yang dilakukan dengan tujuan bisnis, tentu kuantitas barang akan terpaut jauh. Contohnya, Anda adalah penjual kertas. Kepada penerbit atau percetakan buku Anda akan menjual 100 rim kertas, sedangkan kepada pelanggan langsung perorangan atau grup kecil biasanya hanya beberapa rim saja.

  1. Harga Berbeda

Karena spesifikasi produk dan kuantitas produk berbeda, maka harga yang ditetapkan juga berbeda. Kondisi ini tentu sangat lazim dilakukan dalam bisnis. Sebagai contoh, Anda menjual kertas 10 ribu rim kepada perusahaan percetakan dengan harga Rp10 ribu per rim. Sedangkan harga yang dipatok untuk end user per rim adalah Rp50 ribu dengan kuantitas penjualan ecer.

  1. Target Marketing

Target pasar yang disasar dalam dua model transaksi tersebut juga berbeda. B2B lebih menyasar perusahaan lain yang memiliki kaitan dengan produk yang ditawarkan. Sebagai contoh, Anda adalah pemilik dari perusahaan mesin mobil. Anda tentu akan memasarkan produk kepada produsen mobil yang melakukan perakitan.

  1. Perbedaan Nomilan Pembelian

Nominal pembelian atau transaksi yang terjadi pada B2B dan B2C juga berbeda. Perbedaan nilai transaksi disebabkan karena banyak faktor, salah satunya kuantitas barang yang diperdagangkan. Misalnya, Anda menjual produk bahan dasar karet kepada perusahaan sandal. Tentu kuantitas barangnya lebih banyak dibanding kuantitas penjualan kepada perseorangan.

  1. Pendekatan dalam Marketing

Model pemasaran B2B dan B2C tentu berbeda. Cara pemasaran yang dilakukan dalam B2B dan B2C berbeda karena konsumennya berbeda. Misalnya, Anda bisa menjajakan jasa laundry di pinggir jalan dengan memasang baliho kecil untuk meraih end user sebagai pelanggan Anda. Sedangkan untuk keperluan perusahaan, Anda harus memasarkan jasa dengan pendekatan khusus.

  1. Tingkat Persaingan

Tingkat persaingan dalam B2B dan B2C juga berbeda. Persaingan bisnis dalam B2B biasanya lebih rendah dibanding persaingan dalam bisnis B2C. Dalam B2B biasanya diisi oleh pebisnis senior yang menjual produknya kepada perusahaan tertentu.

  1. Modal

Modal yang dibutuhkan dalam bisnis B2B dan B2C juga berbeda jauh mengingat kuantitas produk juga berbeda. Sebagai contoh, Anda membutuhkan modal besar untuk memproduksi gandum kepada perusahaan pencetak kue yang kebutuhan gandumnya sangat besar dibanding kepada perseorangan.

 Itulah informasi terkait perbedaan B2B dan B2C. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.