JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan sebagai Dealer Utama dan Mitra Distribusi dengan kinerja terbaik atas penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Periode 2021.
Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan bahwa prestasi yang diraih merupakan bukti perseroan turut berpartisipasi mendukung perkembangan ekonomi di dalam negeri.
“Kami berkomitmen mendorong minat investasi sekaligus partisipasi masyarakat dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, 22 Desember.
Menurut Panji, saat ini tingkat kepercayaan investor terhadap perekonomian terus menanjak. Selain itu, meningkatnya minat investor ritel tersebut juga dapat memperkuat stabilitas sistem keuangan.
“Meningkatnya kepercayaan dan minat investor terhadap Surat Berharga Negara menjadi sinyal positif bahwa kondisi perekonomian Indonesia berada di jalur yang tepat dan memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik lagi. Bank Mandiri pun terus aktif menjadi mitra distribusi Pemerintah dalam meningkatkan minat investasi di masyarakat,” tuturnya.
Panji menambahkan, peran sebagai dealer utama SBN membuat perseroan secara konsisten menyediakan ragam produk dan jasa transaksi, baik di pasar perdana maupun sekunder yang ditujukan untuk nasabah perorangan dan institusi.
“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan dalam menyalurkan instrumen SBN kepada masyarakat dan investor lainya, untuk bersama-sama mendukung pembangunan negara ke arah yang lebih baik,” tegas dia.
Sebagai informasi, emiten berkode saham BMRI itu mencatatkan total pemesanan SBN ritel di pasar perdana senilai Rp13,7 triliun, meningkat 26,2 persen bila dibandingkan periode 2021.
BACA JUGA:
Tidak hanya itu, dari jumlah investor pun terus mengalami peningkatan hingga mencapai 28.000 investor sepanjang periode penerbitan SBN di 2022 atau melampaui tahun sebelumnya yang sebesar 21.000 investor.
Adapun, penghargaan yang diterima BMRI atas perannya dalam mendukung penerbitan Surat Utang Negara (SUN) di 2021 dengan menyerap sebanyak Rp44,2 triliun atau 10,1 persen dari total penerbitan SUN melalui mekanisme lelang.
Pencapaian tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana BMRI menyerap 7,8 persen dari total penerbitan SUN pada 2020.
Di samping penyerapan emisi SUN di pasar perdana, Bank Mandiri juga mendukung pemerintah dalam aktivitas jual beli SUN di pasar sekunder. Khusus pada transaksi SUN seri benchmark, BMRI mencatatkan volume transaksi sebesar Rp118,8 triliun atau 18 persen dibandingkan total volume transaksi dealer utama secara keseluruhan.
“Ke depan kami menilai, instrumen SBN masih akan menjadi favorit para investor, didorong oleh fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan diikuti oleh support dari perbankan,” tutup Panji.