JAKARTA - PT Indra Karya (Persero) meraih dua penghargaan jasa konstruksi terbaik 2022 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam kategori Sumber Daya Air.
"Penghargaan dari Kementerian PUPR amat penting bagi kami untuk menjadi pemicu terus tumbuh sebagai konsultan konstruksi yang terbaik," ujar Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora, dikutip Kamis, 22 Desember.
Menurut Gok Ari, penghargaan ini juga sebagai momentum penyemangat bagi perseroan agar menjaga konsistensi. Sehingga bisa menjadi contoh yang baik bagi para pelaku konsultan konstruksi lain agar ekosistem industri konsultan di Indonesia terus tumbuh.
"Sebagai perusahaan Konsultan BUMN yang bergerak di sektor Infrastruktur, Indra Karya selalu mempersiapkan diri untuk menjadi player besar dalam konsultansi infrastruktur andal menuju pasar global," tukasnya.
Sekadar informasi, Penghargaan Jasa Konstruksi 2022 ini diadakan oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR dalam rangka memberikan apresiasi kepada para stakeholder Jasa Konstruksi dalam upaya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Acara yang diadakan secara hybrid ini terdiri dari sepuluh kategori pemenang bagi para pelaku industri konstruksi lainnya.
Indra Karya (Persero) meraih dua penghargaan jasa kontruksi dalam kategori Sumber Daya Air sebagai konsultan pengawas di Pembangunan Bendungan Temef dan Ciujung Priority Civil Work.
Bendungan Temef merupakan salah satu bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
BACA JUGA:
Saat ini, Bendungan Temef tengah mengalami percepatan pembangunan agar pelaksanaan pengisian awal bendungan (impounding) yang ditargetkan pada akhir 2023 bisa tercapai sehingga bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten TTS dan sekitarnya.
Bendungan Temef sendiri merupakan bendungan multipurpose dengan kemampuan kapasitas tampungan sebesar 45,785 juta m3 dan luas genangan 297,78 ha. Fungsi bendungan ini nantinya meliputi penyediaan air irigasi seluas 4.500 hektare (ha) penyediaan air baku sebesar 131 liter per det, penyediaan energi dengan kapasitas 2 x 1 MW dan pengendalian banjir di Kabupaten Malaka.
Sedangkan, Ciujung Priority Civil Work merupakan proyek pembangunan tanggul Sungai Ciujung yang saat 2013 pernah menggenangi 19.674 rumah dan sejumlah 50.527 orang mengungsi serta belum dapat mengalirkan debit banjir 25 tahunan.