JAKARTA – Bank Indonesia (BI) bersama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) disebutkan terus menyusun Kajian Model Bisnis Pengembangan UMKM Hijau.
Langkah ini merupakan upaya nyata dalam mempersiapkan UMKM untuk bertransformasi menuju ekonomi berkelanjutan.
Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, kajian ini menjadi salah satu acuan rekomendasi dan referensi bagi berbagai pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan dan mengimplementasikan program pengembangan UMKM Hijau.
“UMKM Hijau merupakan inisiatif dalam framework Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Hijau Bank Indonesia. Upaya dan proses transformasi hijau ini diterapkan baik dari sisi kebijakan dan kelembagaan,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip pada Selasa, 13 Desember.
Menurut Doni, bank sentral mendorong terciptanya pembiayaan berwawasan lingkungan (green financing) melalui penerbitan peraturan rasio green loan to value (LTV)/financing to value (FTV), Green Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), serta mengembangkan instrumen pasar uang hijau.
“Bank Indonesia melanjutkan transformasi dari aspek tata kelola, manajemen risiko, strategi serta performance indikator hijau. Hal ini menunjukkan komitmen kami untuk mengawal transformasi hijau dari semua aspek sehingga dapat pula menjadi best practice kelembagaan sekaligus bank sentral hijau,” tuturnya.
BACA JUGA:
Doni berharap, sinergi yang terjalin dengan IPB bisa terus mendiseminasikan dan mereplikasi model bisnis UMKM Hijau secara luas.
“Forum ini juga untuk menyelaraskan kebijakan maupun inisiatif dari para pemangku kepentingan untuk mewujudkan UMKM Hijau sebagai kekuatan baru perekonomian Indonesia semakin nyata,” tutup dia.