JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan Bank Sentral ASEAN berperan penting dalam mendukung pelaksanaan transisi keuangan hijau.
Hal ini diutarakan dalam dalam acara High Level Seminar ASEAN 2023 bertajuk “Aligning Policies for Climate Transition”.
"Peran bank sentral tidak hanya untuk mempromosikan atau fokus kepada transisi hijau, tetapi mendukung transisi, khususnya transisi keuangan hijau," ujar Perry mengutip Antara.
Langkah tersebut diperlukan seiring dengan berbagai inisiatif global yang terus berjalan sesuai transisi hijau. Bahkan, beberapa gubernur bank sentral dunia terus membahas penghijauan sektor keuangan bersama-sama.
Dukungan Bank Sentral ASEAN dalam transisi keuangan hijau dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ia mencontohkan, seperti layaknya BI yang mengeluarkan kebijakan makroprudensial dalam mendukung pembangunan hijau dan berkelanjutan, termasuk memberikan insentif berupa penambahan likuiditas bagi bank yang memberikan pembiayaan kepada proyek hijau.
BI turut mengeluarkan kebijakan rasio Loan to Value (LTV) sebesar 100 persen untuk bank yang membiayai proyek hijau.
Perry menambahkan, pihaknya juga memberikan pendampingan teknis dan pembangunan kapasitas melalui workshop persiapan dan pembiayaan proyek pembangunan kepada pemerintah daerah (pemda).
"Langkah ini kami lakukan melalui 46 cabang kami di seluruh negeri. Kami memberi nasihat tentang persiapan yang akan penting untuk proyek hijau kepada pemda," jelasnya.
BACA JUGA:
Sejalan dengan kebijakan umum BI, dirinya menuturkan pihaknya juga mengadopsi strategi investasi Sustainable and Responsible Investment (SRI) yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Selain itu, pengelolaan devisa BI juga diinvestasikan dalam aset yang dikonfirmasi dalam keuangan hijau dan berkelanjutan.
"Dalam hal ini, kami juga memiliki portofolio di sektor sosial dan penggunaan obligasi atau sukuk syariah yang berkelanjutan," ungkap Perry.