JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), yakni PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia memberikan literasi pasar modal kepada mahasiswa Banjarmasin.
“Di usia pasar modal yang masih terbilang cukup muda, pasar modal kini tampil menjadi salah satu primadona tempat berinvestasi yang aman dan terpercaya. Di tengah gejolak dan dinamika perekonomian global yang terjadi saat ini, pasar modal Indonesia dapat menunjukkan stabilitas, resiliansi, serta pertumbuhan yang baik, bahkan yang terbaik dibandingkan pasar modal di ASEAN,” ucap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Inarno Djajadi dalam keterangan resmi, Sabtu, 10 Desember.
Dalam paparannya, Inarno menyampaikan optmisme pertumbuhan pasar modal Indonesia masih terus berlanjut meskipun di tengah berbagai tekanan akibat dinamika global.
Hingga 2 Desember 2022, IHSG mencapai 7.019,64 poin atau meningkat sebesar 6,66 persen secara year to date.
Jumlah investor juga telah menembus 10,16 juta. Pertumbuhan jumlah investor ritel ini juga masih didominasi oleh investor yang berusia di bawah 30 tahun sebesar 58,84 persen.
Dengan pertumbuhan jumlah investor retail yang bergitu pesat, lanjutnya, hal ini dapat berdampak positif bagi Pasar Modal di Indonesia karena selain dapat memberikan stabilitas dan likuiditas di pasar modal, di sisi lain juga dapat menjadi shock absorber yang meredam gejolak dan fluktuasi harga saham di saat investor asing memilih untuk menarik dana ke luar negeri dari Pasar Modal Indonesia.
“Oleh karenanya, OJK berharap semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia- saat ini,” ujar Inarno.
Ia juga berpesan kepada para mahasiswa agar terus meningkatkan keterampilan karena dampak globalisasi dan disrupsi revolusi industri 4.0 mendorong persaingan ke depan semakin ketat.
Inarno juga berpesan agar mahasiswa sudah harus mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan global terutama generasi muda yang diharapkan dapat menjadi penerus bangsa demi menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang.
Pada kesempatan lain, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I, Djustini Septiana juga turut menyampaikan pidato sambutan pada kuliah umum yang dihadiri oleh 400 mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Dalam rangka meningkatkan perlindungan investor, selain terus melakukan edukasi kepada masyarakat, OJK juga akan mengimplementasikan berbagai kebijakan seperti mendorong pengembangan Notasi Khusus dan papan pemantauan khusus di BEI, mengimplementasikan Disgorgement dan Disgorgement fund, dan optimalisasi Dana Perlindungan Pemodal, serta terus melakukan tindakan supervisory action dan penegakan hukum atas terjadinya pelanggaran peraturan di bidang Pasar Modal.
Ke depan, OJK juga akan menyiapkan regulasi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan investor diantaranya penerapan klasifikasi Manajer Investasi melalui penyempurnaan regulasi terkait perizinan Manajer Investasi dan penyusunan regulasi terkait ranking dan rating Reksa Dana serta perubahan peraturan Dana Perlindungan Pemodal untuk mencakup Efek Reksa Dana dan layanan urun dana (SCF).
BACA JUGA:
Selain kegiatan kuliah umum, dalam rangka SEPMT di Banjarmasin ini, OJK dan SRO juga menggelar berbagai kegiatan seperti CSR, Media Gathering, Talkshow Media Lokal, serta sosialisasi kepada komunitas lokal seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia, Ikatan Wanita Perbankan Indonesia, Bhayangkari, dan Jalasenastri Provinsi Kalsel.