JAKARTA – Bank Indonesia (BI) telah mencapai kesepakatan dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang terkait dengan perluasan kerja sama pembayaran internasional berbasis QR code.
Deputi Gubernur BI Dody Waluyo mengatakan kolaborasi ini akan membangun kerangka yang memfasilitasi pembayaran berbasis QR code antar kedua negara, termasuk untuk pihak ketiga seperti operator sistem pembayaran (SP).
“Harapannya hal ini dapat mendorong digitalisasi sistem pembayaran baik di Indonesia maupun Jepang,” ujar dia saat memberikan pernyataan pers pada Jumat, 9 Desember.
Menurut Dody, menjadi wujud nyata implementasi dari G20 Roadmap for Enhancing Cross-border Payments, serta terobosan dalam memperkuat integrasi ekonomi kawasan sejalan dengan Keketuaan Indonesia pada ASEAN and co-Chairmanship Jepang pada ASEAN+3 di tahun 2023.
“Konektivitas pembayaran juga perlu dikaitkan dengan kerangka kerja untuk mendorong penggunaan uang lokal dalam rangka mendukung kegiatan perdagangan dan investasi internasional sehingga tercipta transaksi ritel dan wholesale lintas batas yang efisien,” tuturnya.
BACA JUGA:
Dody menambahkan, Bank Indonesia terus berupaya menginisiasi, memperkuat dan memperluas kerja sama dengan berbagai mitra strategis internasional, baik secara bilateral maupun multilateral, dengan berbagai bank sentral dan otoritas mitra internasional.
“Ini semua dilakukan untuk dapat menciptakan sistem pembayaran lintas batas yang lebih murah, cepat, inklusif, dan transparan,” tegas dia.
Sebelumnya, dalam rangkaian pertemuan KTT G20 November yang lalu Bank Indonesia telah sepakat mengaplikasikan konsep QR code yang sama dengan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.