JAKARTA - Sebanyak 5.600 rumah tangga di Provinsi Sumatera Utara mendapatkan listrik gratis dari Pemerintah melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
"Hingga 26 November 2022 telah tersambung sebanyak 5.580 rumah tangga di Sumatera Utara melalui Program BPBL yang merupakan sinergi antara Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI)," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari dalam keterangan resmi, Senin 5 Desember.
Ida menjelaskan, melalui program ini diharapkan akan menambah jumlah pelanggan PLN dan dapat mengurangi susut jaringan dari penarikan-penarikan sambungan dari tetangga yang tidak sesuai dengan ketentuan. Sambungan listrik yang tidak sesuai dengan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan tentu sangat berbahaya.
"Dari sisi ketenagalistrikan nyantol listrik tidak pas di sisi keselamatan ketenagalistrikan, sebenarnya juga bisa berbahaya, kalau konslet bisa mendatangkan kebakaran dan kesetrum," kata Ida.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Nasril Bahar menyampaikan dukungannya dengan tetap bersinergi dengan Bupati.
"Kami akan siap bersama dengan Bupati sampai ke kepala desa, kita ingin batubara terang, sehingga kalau penerangan bagus, ekonomi membaik, kejahatan berkurang, tindakan pidana juga akan mengecil," ungkap Nasril.
Menambahkan, Executive Vice President Operasi Distribusi Sumatera Kalimantan Agung Nugraha mengucapkan terima kasih kepada semua pihak (Pemerintah Pusat, DPR, Pemerintah Daerah serta masyarakat) yang terlibat dan senantiasa bekerjasama, berkoordinasi, serta berkolaborasi sehingga pelaksanaan penyambungan BPBL khususnya di Provinsi Sumatera Utara bisa berjalan dengan baik.
"Dukungan dari Bapak dan Ibu sekalian merupakan penyemangat kami dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan di bidang kelistrikan," kata Agung.
BACA JUGA:
Setelah acara peresmian, acara dilanjutkan dengan penyalaan simbolis pada dua rumah warga di Desa Suka Maju. Rumah pertama milik Ramli (45 tahun) yang selama ini menyalur listrik ke rumah mertuanya. "Perasaan saya senang sekali mendapatkan bantuan ini," ujarnya dengan menggunakan logat Melayu.
Selain Ramli, program BPBL juga diberikan kepada Adriansyah (35 tahun), yang selama ini menyalur dari rumah ibunya.
"Terima kasih sudah bagi lampu gratis, selama ini kami menyalur dari rumah mamak, saya sangat senang," katanya.
Ramli dan Adriansyah kini telah memiliki instalasi listrik sendiri. Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup, kemandirian masyarakat, serta kehidupan yang lebih baik.