Apa Itu Surplus dalam Ekonomi? Ini Pengertian, Cara Menghitung hingga Contohnya
Ilustrasi surplus (Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Salah satu istilah yang kerap muncul dalam aktivitas ekonomi atau keuangan adalah surplus. Istilah ini kerap disebut oleh Pemerintah saat menjelaskan kondisi perekonomian. Lalu, apa itu surplus?

Apa Itu Surplus

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) surplus diartikan sebagai jumlah yang melebihi hasil biasanya; berkelebihan; sisa. Pengertian istilah tersebut menandakan banyaknya suatu barang yang lebih dari kondisi biasanya.

Pengertian surplus sendiri secara umum dikatakan sebagai sebuah kondisi saat jumlah aset yang ada lebih dari total yang digunakan atau dibutuhkan.

Istilah surplus bisa digunakan dalam berbagai bidang. Misalnya dalam tema keuangan khususnya anggaran, surplus diartikan sebagai sebuah kondisi saat angka pendapatan melebihi biaya yang harus dibayarkan. Kondisi tersebut bisanya terjadi dalam lingkup pemerintahan atau perusahaan.

Sedangkan dalam konteks rumah tangga, surplus ialah sebuah kondisi di mana jumlah pemasukan yang didapat angkanya lebih besar dibanding angka yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan.

Patut digarisbawahi bahwa surplus dan defisit adalah kondisi yang berbeda, keduanya saling berkebalikan. Defisit secara sederhana diartikan sebagai kondisi saat pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.

Jenis Surplus

Dalam ilmu ekonomi, surplus dibagi menjadi dua jenis yakni surplus konsumen dan produsen. Keduanya sama-sama digunakan untuk menganalisa cara kerja pasar seperti analisis tawaran, permintaan , dan masih banyak lagi. Berikut penjelasan masing-masing jenis surplus.

  • Surplus Konsumen

Surplus konsumen terjadi konsumen membayar harga barang atau jasa dengan nilai yang lebih tinggi dibanding harga di pasaran. Contoh surplus konsumen adalah Anda membeli satu permen seharga Rp800, padahal di pasaran harga permen yang Anda beli adalah Rp1000. Artinya konsumen surplus Rp200,-.

  • Surplus Produsen

Kondisi ini bersinggungan langsung dengan produsen. Surplus produsen terjadi ketika produsen berhasil menjual barang atau jasa lebih tinggi dibanding harga pasar. Contoh surplus produsen adalah ketika Pabrik A berhasil menjual produk permennya seharga Rp1000, padahal harga pasarannya adalah Rp800,-. Artinya Produsen surplus Rp200,-.

Rumus Hitung Surplus

Seperti telah disinggung sebelumnya, surplus konsumen dan surplus produsen memiliki rumus yang berbeda-beda. Rumus surplus konsumen, rumus yang digunakan adalah (1/2) x Qe x ∆P.

Adapun keterangannya adalah sebagai berikut.

  • Qe: kuantitas permintaan dan penerimaan adalah sama
  • ∆P: Pmax - Pe
  • Pmax: harga yang bersedia dibayar konsumen
  • Pe: harga pada ekuilibrium.

Sedangkan rumus surplus produsen adalah harga produk yang terjual - harga minimum dari produsen.

Pemicu Surplus

Kondisi surplus bisa dipicu oleh rangkaian peristiwa yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Beberapa pemicunya adalah sebagai berikut.

  • Permintaan mendadak dari pasar dalam jumlah yang relatif tinggi
  • Kebijakan pemerintah
  • Penetrasi pasar

Dampak Surplus

Surplus bisa berdampak baik dan buruk, tergantung surplus seperti apa yang terjadi. Beberapa dampak yang mungkin akan dirasakan adalah sebagai berikut.

  • Penurunan harga
  • Penambahan stock
  • Meningkatkan devisa negara
  • Daya saing menurun
  • Ekonomi membaik

Itulah informasi tentang apa itu surplus. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.