Apa Itu Yield atau Imbal Hasil, Cara Hitung, hingga Jenisnya
Ilustrasi saham (Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Investor saham disarankan mengetahui apa itu yield. Istilah tersebut sering digunakan untuk mendeskripsikan keuntungan atau imbal hasil yang didapat oleh investor. Saat investor mendapat hasil investasi jangka waktu tertentu, maka yield akan diterima.

Agar memahami pengertian yield, artikel ini akan membahas pengertian, cara hitung, jenis, hingga contohnya.

Apa Itu Yield

Di situs dictionary cambridge, istilah yield diasosiasikan sebagai suatu penghasilan yang positif salah satunya adalah berupa keuntungan.

Dalam dunia bisnis khususnya investasi, yield adalah pendapatan yang diterima dari hasil investasi per periode tertentu. Perlu diketahui bahwa di dunia investasi istilah yield lebih condong pada keuntungan yang diterima atau hasil imbal balik saham kepada para pemegangnya.

Yield yang didapatkan biasanya dihitung bulanan atau kuartal, namun biasanya penghitungan yield dilakukan secara tahunan dan dinyatakan dalam bentuk presentase.

Biasanya investor saham juga akan mengukur yield suatu instrumen investasi sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli instrumen tersebut atau tidak. Makin tinggi yield suatu investasi, maka kemungkinan profit yang didapat investormakin besar.

Contoh Cara Menghitung Yield

Secara umum uUntuk menghitung yield Anda bisa menggunakan rumus sederhana yakni sebagai berikut.

Yield = Imbal Hasil/Nilai Pokok x 100 Persen

Contoh kasus menghitung yield, Anda menempatkan uang di instrumen saham A. Selama memiliki saham tersebut Anda mendapatkan keuntungan dari dua jalan yakni dari kenaikan saham dan dari deviden yang dibagikan oleh perusahaan.

Keuntungan yang didapatkan dari kenaikan saham A dari Rp2000 per lembar jadi Rp2200 per lembar. Sedangkan keuntungan deviden yang didapatkan per tahun adalah Rp20 per lembar. Dengan adanya keuntungan tersebut maka penghitungan yield adalah sebagai berikut.

(Rp200+Rp20)/Rp2000 = 0,11

Jika dipresentasekan maka yield yang didapat oleh investor adalah 0,11 x 100 yakni sebesar 11 persen.

Jenis Yield

Yield memiliki beragam jenis yang bisa digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan investor sebelum menempatkan dananya. Adapun jenis yield adalah sebagai berikut.

  1. Current Yield

Current yield ialah istilah merujuk pada keuntungan yang diterima secara ontime dalam instrumen obligasi. Rumus current yield adalah Current yield = (nilai obligasi X % pertumbuhan tahunan)/harga saham saat ini X 100 persen.

  1. Yield Dividend

Yield dividend ialah besar presentase dari nilai keuntungan dividen atau bagi hasil dengan harga per lembar saham. Adapun rumus yield dividend = (Nilai Obligasi/Keuntungan Per Lembar Saham)X100 persen.

  1. Yield to Maturity

Yield to maturity ialah hasil yang diterima investor dari pertama sampai masa tenor tertentu. Rumus yield to maturity adalah Yield to Maturity = [Return+(Nilai Obligasi Sekarang-Nilai Obligasi Terakhir)/Tenor Obligasi]/[(Nilai Obligasi Terakhir + Nilai Obligasi Sekarang)/2 X100 per lembar.

  1. Yield to Call

Jenis ini membandingkan nilai obligasi paling akhir dengan nilai oblikasi saat ini atau hingga masa tenor berakhir. Rumus yield to call adalah Yield to call =[Return+(Nilai Obligasi Sekarang-Nilai Obligasi Terakhir)/Tenor Sampai Calling Saham]/[(Nilai Obligasi Terakhir + Nilai Obligasi Sekarang)/2]X100 persen.

Itulah informasi terkait apa itu yield. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.