Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah menyerap dana senilai Rp1,37 triliun dari lelang enam seri sukuk negara atau surat berharga syariah negara (SBSN). Jumlah tersebut merupakan hasil dari penawaran yang masuk melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI) sebesar Rp4,34 triliun.

Keenam seri sukuk negara tersebut yakni SPNS02052023 (new issuance), PBS036 (reopening), PBS003 (reopening), PBS029 (reopening), PBS034 (reopening), dan PBS033 (reopening).

Seperti diberitakan Antara, Selasa 1 November, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan memerinci, seri SPNS02052023 yang mendapatkan penawaran masuk Rp550 miliar, diraup dana Rp500 miliar dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebanyak 4,46 persen.

Kemudian, dari lelang PBS036, diserap dana Rp7 miliar dari jumlah penawaran Rp1,09 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebanyak 6,57 persen.

Lelang PBS003 mendapatkan penawaran Rp678 miliar dengan dana diraup Rp170 miliar, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebanyak 7,07 persen.

Selanjutnya, nominal sebesar Rp600 miliar dimenangkan dari lelang PBS029 yang mendapatkan penawaran masuk Rp1,44 triliun, serta imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan adalah 7,77 persen.

Dari PBS034, diserap dana Rp70 miliar, yang berasal dari penawaran masuk Rp155 miliar dan ditetapkan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 7,65 persen.

Terakhir, pemerintah meraup dana dari seri PBS033 sebanyak Rp25 miliar yang mendapatkan penawaran Rp416 miliar, dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebanyak 7,65943 persen.

Sebagai tindak lanjut lelang SBSN tanggal 1 November 2022 dan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/PMK.08/2020 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.02/2020, pemerintah akan melaksanakan lelang SBSN tambahan (Green Shoe Option) pada 2 November 2022 pukul 09.00-10.00 WIB.

Adapun seri yang ditawarkan pada lelang tambahan ini adalah PBS036, PBS003, PBS029, PBS034, dan PBS033, dengan imbalan serta yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sama dengan lelang utama.

Pelaksanaan lelang tambahan dapat diikuti oleh BI, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan/atau dealer utama yang menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang SBSN 1 November 2022.