Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan kinerja perekonomian ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2022 semakin menunjukan penguatan.

Menurut Menkeu, pemulihan yang berlangsung saat ini terus berada di jalur yang benar dengan raihan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dalam empat triwulan terakhir.

“Kinerja perekonomian Indonesia memang ditopang salah satunya oleh faktor eksternal, yaitu neraca perdagangan di mana ekspor kita terus menerus mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi,” ujarnya dalam jumpa pers APBN Kita pada Kamis, 24 November.

Menkeu memaparkan, ekspor pada Oktober 2022 membukukan 24,8 miliar dolar AS atau meningkat 12,3 persen year on year (yoy).

Sementara jika dihitung pada sepanjang tahun ini atau year to date (ytd) ekspor tumbuh 30,9 persen. Lalu secara bulanan (month to month/mtm) naik 0,1 persen.

Pada saat yang sama impor membukukan 19,1 miliar dolar AS atau tumbuh 17,44 yoy dan 27,7 persen ytd, namun menurun 3,4 persen secara mtm.

Dengan demikian, sambung bendahara negara, sampai Oktober 2022 Indonesia membukukan neraca perdagangan surplus 5,7 miliar dolar AS. Kata dia, tren surplus terus berlanjut hingga memasuki bulan ke-30.

“Ekspor minus impor positif itu berarti terhadap growth kita menjadi kontribusinya positif. Surplus dari neraca perdagangan ini telah mencapai kumulatif 45,5 miliar dolar AS, Januari hingga Oktober. Ini lebih tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 30,9 miliar dolar AS,” tegas dia.

Menkeu menyampaikan pula, situasi yang terjadi sekarang memberikan dukungan tersendiri bagi daya tahan perekonomian RI yang tengah menghadapi ketidakpastian global.

“Pemerintah tetap optimistis namun waspada, sebab ke depan interest rate negara maju meningkat dan dapat menimbulkan tekanan terhadap capital flow,” tutup Menkeu Sri Mulyani.