JAKARTA – Otoritas moneter Bank Indonesia (BI) menyatakan dukungan penuh kepada pemerintah atas keketuaan ASEAN pada 2023 mendatang. Hal tersebut disampaikan langsung Gubernur BI Perry Warjiyo ketika menghadap Komisi XI DPR RI untuk mengikuti rapat kerja.
“Setelah kesuksesan G20, kami siap mendukung keketuan Indonesia di ASEAN 2023,” ujarnya dikutip Kamis, 24 November.
Menurut Perry, bank sentral akan berkontribusi dengan mengacu pada dua fokus utama. Pertama, penguatan koordinasi fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas sistem keuangan agar bisa bersama-sama menghadapi dampak gejolak global.
“Serta fokus yang kedua terkait dengan kerja sama sistem pembayaran ASEAN yang kemarin sudah ditandatangani oleh lima negara di Asia Tenggara,” tuturnya.
Khusus untuk poin kedua, Perry mengaku BI bakal melakukan upaya perluasan sistem pembayaran ke seluruh negara ASEAN.
“Kerja sama ini menjadi batu lompatan untuk membuka jalan bagi konektivitas pembayaran lintas batas yang lebih kuat dan maju,” tagas dia.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, Bank Indonesia bersama Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) sepakat untuk memperkuat dan meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan melalui aplikasi QR Code.
Kerja sama ditujukan untuk mewujudkan dan mendukung pembayaran lintas batas yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif yang dituangkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) pada 14 November di rangkaian agenda KTT G20 Bali.
Adapun, keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 berupaya membawa solusi atas beberapa persoalan yang dihadapi, seperti konflik Myanmar, rencana masuknya Timor Leste ke ASEAN, hingga dampak konflik China-AS di kawasan.