Selain Urai Kemacetan, Flyover Purwosari di Surakarta Kini Dimanfaatkan sebagai Ruang Terbuka Publik
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Setelah setahun lebih beroperasi dan diresmikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Februari 2021 lalu, kini Flyover Purwosari, Surakarta, dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik.

"Hal ini memang sudah direncanakan sejak awal pembangunan dengan disediakannya ruang terbuka, berupa tempat bermain skateboard dan sepatu roda di bagian bawah (kolong) flyover," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 November.

Usai dimanfaatkan menjadi ruang terbuka publik, sejumlah warga yang tinggal di sekitaran Flyover Purwosari pun menyambut baik hal tersebut.

Salah seorang warga bernama Galang mengatakan, dengan adanya keberadaan tempat tersebut, sangat membantu dirinya dan teman-temannya untuk latihan skateboard bersama.

"Tempatnya bagus dan gratis. Main skateboard di sini juga jadi tidak kepanasan dan kehujanan karena di bawah flyover. Hampir setiap hari kami kumpul di sini dan tidak ada halangan," ujarnya.

Senada dengan Galang, rekan bermainnya bernama Momon juga mengaku sangat senang dengan dibangunnya Flyover Purwosari beserta fasilitas ruang terbuka arena bermain di bawahnya.

"Sebelum ada jembatan (Flyover Purwosari), jalan ini selalu macet parah kalau ada kereta sedang lewat karena posisinya persis sebelah Stasiun Purwosari. Sekarang enak sudah tidak macet, bisa jadi tempat bermain juga," ucap dia.

Sebelum dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik, kata Menteri Basuki, pembangunan Flyover Purwosari awalnya digunakan untuk mengatasi kemacetan

"Flyover Purwosari dibangun untuk mengatasi masalah kemacetan yang kerap terjadi pada jam sibuk di Jalan Slamet Riyadi yang dilalui arus lalu lintas dari arah Kartosuro (Yogyakarta/Semarang) menuju pusat Kota Solo," jelasnya.

Foto: Dok. Kementerian PUPR

Sekadar diketahui, Flyover Purwosari dibangun menggunakan Teknologi Corrugated Mortar Busa yang mengkombinasikan dua bahan untuk struktur bangunan atas jembatan, yaitu baja struktur bergelombang dengan material ringan Mortar Busa.

Flyover ini memiliki total panjang penanganan 2.475 meter, 242 meter (oprit barat), 198 meter (jembatan), 260 meter (oprit timur), dengan 4 bentang (3 pilar, 2 abutmen). Selain itu, memiliki lebar lajur 2x3,5 meter, bahu jalan 2,5 meter, dan clearance perlintasan KA 6,75 meter.

Untuk mendukung keselamatan pengendara, Flyover Purwosari dilengkapi penerangan LED 10 watt dengan jarak tiang setiap 5 meter, mulai dari awal oprit hingga ujung oprit.

Kemudian, di trotoar juga dipasang lampu taman dan di sepanjang jalur lambat dilengkapi penerangan dari dinding retaining wall flyover.

Untuk mempercantik tampilannya pada malam hari, di tiap sisi jembatan juga diberikan hiasan lampu warna warni yang dapat berubah bentuk dan tulisan.

Keberadaan Flyover Purwosari ini sangat vital sebagai gerbang masuk Kota Solo dari arah barat. Di bagian ujung Flyover Purwosari, dipercantik dengan ilustrasi tarian Gambyong, yang merupakan tarian tradisional selamat datang dari Jawa Tengah.