Gandeng CRIF, Gabungan Pengusaha Ekspor Mitigasi Risiko Keuangan dalam Transaksi Antarnegara
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) menjalin kerja sama dengan perusahaan informasi data bisnis global, CRIF. Kerja sama ini meliputi untuk peningkatan penilaian terhadap risiko masalah keuangan dari transaksi ekspor impor dengan perusahaan di luar negeri.

Ketua GPEI Khairul Mahalli mengatakan, penting bagi perusahaan diperingatkan sebelumnya tentang potensi masalah keuangan dan perdagangan dengan pelanggan dan pemasok mereka di luar negeri.Terutama ketika persyaratan pelaporan untuk perusahaan sangat bervariasi di seluruh dunia, sehingga sulit untuk menemukan tingkat informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan kredit yang baik.

“Kami senang bisa bermitra dengan CRIF. Layanan SkyMinder CRIF akan memberikan informasi berkualitas tinggi untuk memastikan bahwa perusahaan anggota kami dapat dengan mudah melakukan pemeriksaan rutin untuk membatasi risiko kegagalan bisnis dan kredit macet," ujarnya dalam keterangan kepada media, Kamis 10 November.

Lebih lanjut ia menambahkan, dalam hal ekspor-impor, banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar transaksi antarnergara berjalan lancar. Apalagi, jika dilihat dari kacamata elang, Asia Tenggara memiliki lebih dari 3,4 triliun dolar AS perdagangan global yang lewat setiap tahun.

"Di satu sisi, Pemerintah Indonesia memiliki visi menjadi ekonomi terbesar kelima hingga ketujuh di dunia pada tahun 2045 yang salah satunya, devisa Indonesia berasal dari ekspor-impor. Kehadiran SkyMinder dari CRIF tentu bisa menjadi katalis pendukung untuk memastikan aktivitas ekspor-impor dari dan ke Indonesia bisa dilaksanakan secara aman, efektif, dan efisien oleh anggota GPEI," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Country Director CRIF Indonesia Novi Rolastuti mengatakan bahwa SkyMinder membantu eksportir dan importir dalam melakukan mitigasi risiko dan uji tuntas di awal untuk mendukung bisnis yang aman dengan semua mitranya.

“Jika kita memasuki perdagangan internasional tanpa wawasan yang mendalam, para pelaku bisnis dapat menderita kerugian. Diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan transaksi bisnis yang berjalan aman, efisien, dan efektif, termasuk mitigasi risiko dan uji tuntas (due diligence) pada pelaku ekspor-impor," kata Novi.

Ia mengatakan kemitraan ini akan memungkinkan anggota GPEI untuk lebih meningkatkan penilaian risiko mereka dengan memanfaatkan platform informasi risiko SkyMinder, yang menyediakan informasi keuangan, komersial, dan kredit yang mendalam di lebih dari 230 juta perusahaan di seluruh dunia.

Novi menjelaskan SkyMinder mengumpulkan dan menyediakan informasi tentang perusahaan untuk penilaian kredit dan rekomendasi kredit yang andal.

Hal ini memungkinkan bisnis tidak hanya untuk mengambil laporan kredit, tetapi juga menerima pembaruan tentang perubahan yang mempengaruhi perusahaan, aspek penting dalam proses evaluasi bagi pelanggan dan pemasok.

Ia berharap, CRIF dapat terus mendukung kegiatan transaksi antara negara dari dan ke Indonesia dengan solusi yang selalu berkembang dan bertumbuh menyesuaikan kebutuhan pasar Indonesia.

"CRIF terkenal sebagai penyedia informasi terpercaya, dan dengan SkyMinder kami, importir dan eksportir sekarang dapat memperoleh semua informasi laporan kredit yang mereka butuhkan dari satu penyedia, menghemat waktu, sumber daya berharga, dan uang," pungkasnya.