JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyambut baik hasil pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2022 yang mencapai 5,72 persen year on year (yoy).
Menurut Menkeu, dengan tingkat pertumbuhan ini level produk domestik bruto (PDB) nasional secara kumulatif sampai dengan triwulan III 2022 berada di level 6,6 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Pencapaian ini mencerminkan terus menguatnya pemulihan ekonomi nasional di tengah peningkatan ketidakpastian prospek ekonomi global,” ujar dia dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 10 November.
Menkeu menambahkan, pada sisi pengeluaran laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih relatif tinggi sebesar 5,4 persen. Hal ini sejalan dengan beberapa indikator konsumsi masyarakat, termasuk rata-rata indeks penjualan riil yang tumbuh 5,5 persen pada triwulan III 2022.
Di sisi lain, berbagai langkah pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah, serta penguatan program perlindungan sosial untuk memitigasi dampak penyesuaian harga energi, cukup efektif dalam menjaga kesinambungan pemulihan daya beli masyarakat.
Hal itu disebut Menkeu tercermin dari tingkat inflasi yang relatif terkendali dan tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya.
Sementara itu pada sisi konsumsi pemerintah masih terkontraksi sebesar 2,9 persen, namun tumbuh 11,7 persen dibandingkan triwulan II 2022. Pembentukan modal tetap domestik bruto pun menguat dari sebelumnya 3,1 persen di triwulan II menjadi 5,0 persen di triwulan III.
BACA JUGA:
Adapun, kinerja neraca perdagangan Indonesia juga masih kuat. Ekspor terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, demikian juga impor tumbuh untuk mendukung kebutuhan pasokan produksi dalam negeri. Secara mendetail, ekspor secara riil tumbuh 21,6 persen di triwulan III 2022, sementara impor tumbuh 23,0 persen.
“Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan positif seluruh sektor. Hal ini menunjukkan roda perekonomian kembali bergerak hampir merata di semua sektor ekonomi,” imbuhnya.
Menkeu menjelaskan pula pada triwulan III sektor manufaktur tumbuh sebesar 4,8 persen, pertumbuhan sektor hilirisasi sumber daya alam tumbuh kuat dengan industri logam dasar yang tercatat tumbuh 20,2 persen, serta industri tekstil dan pakaian jadi dan sektor alas kaki dan barang kulit masing-masing tumbuh 8,1 persen dan 13,4 persen.
“Kinerja perekonomian yang kuat dan selaras dengan kualitas pemulihan ekonomi terus terjaga ditandai juga dengan berlanjutnya perbaikan kondisi ketenagakerjaan di Agustus 2022,” tegas dia.
Secara umum, bendahara negara mengungkapkan tingkat pengangguran konsisten menurun jika dibandingkan dengan periode Agustus 2021. Pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja hingga 4,25 juta orang dalam kurun waktu Agustus 2021-Agustus 2022.