Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memfasilitasi sejumlah hasil optimalisasi pemanfaatan teknologi industri untuk tampil di ajang IndoDefence Kemayoran, Jakarta, pada tahun ini.

Dengan adanya fasilitasi itu, seluruh balai besar atau unit pelayanan teknis (UPT) di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, diharapkan bisa memberikan layanan dalam hal standardisasi industri, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, dan pelayanan jasa industri.

Semuanya berkomitmen tinggi terhadap kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, termasuk pelaku industri. Hasil temuan dari para balai tersebut tidak hanya sekadar riset, tetapi siap dikomersilkan.

"Balai-balai Kemenperin telah menciptakan teknologi yang mendukung pembaruan produk industri alat pertahanan nasional. Dengan adanya temuan teknologi produk ini, kami optimistis kinerja industri pertahanan bisa berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung kebijakan substitusi impor," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawzier di Jakarta, Jumat, 4 November.

Ada lima Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin yang hadir memberikan layanan dalam hal standardisasi industri, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, dan pelayanan jasa industri.

Sebut saja Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI) Agro, BBSPJI Logam dan Mesin, BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam, BBSPJI Tekstil, serta BBSPJI Selulosa.

Dalam ajang IndoDefence 2022, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI) Agro membawa teknologi pengujian makanan untuk keperluan militer.

Kemudian, BBSPJI Logam dan Mesin menampilkan rantai tapak atau track link lapis baja untuk tank. Komponen ini secara keseluruhan berfungsi untuk menggerakan kendaraan tempur tersebut.

Berikutnya, partisipasi BBSPJI Keramik dan Mineral Nonlogam dalam penguatan sektor pertahanan, yakni membuat produk rompi tahan peluru, helm tahan peluru, dan produk pelapis kendaraan militer sebagai substitusi baja.

Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI) Tekstil sendiri memperkenalkan aplikasi kitosan untuk antibakteri pada seragam militer. Kitosan adalah produk samping hasil laut asal Indonesia, yang mana memiliki sifat alami antibakteri dengan kemampuan reduksi pertumbuhan bakteri tekstil hingga lebih dari 90 persen.

Terakhir, BBSPJI Selulosa yang menampilkan penggunaan nitro selulosa sebagai bahan dasar propelan untuk pendorong roket. Selama ini, kebutuhan nitro selulosa masih sangat tergantung impor.

Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan kemandirian industri pertahanan, BBSPJI Selulosa bekerjasama dengan PT. Dahana diketahui mengembangkan dissolving pulp sebagai bahan baku nitro selulosa.

Seluruh industri alat pertahanan yang ditampilkan itu, kata Taufiek, diharapkan bisa menjadi temuan baru yang diciptakan Kemenperin supaya memacu daya saing industri alat pertahanan nasional sehingga produknya diterima di pasar global.

"Oleh karena itu, kami turut memfasilitasi sejumlah hasil optimalisasi pemanfaatan teknologi industri yang dirancang oleh balai-balai milik Kemenperin untuk tampil di ajang IndoDefence 2022," tandasnya.