Belanja Pertahanan Jadi Investasi, Industri Pertahanan Lokal Dapat Manfaat Total 67,5 T dari Pembelian Alutsista Luar Negeri
Menhan Prabowo Subianto/FOTO: Tim Media Prabowo Subianto

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan kesepakatan Kandungan Lokal dan Offset (KLO) untuk industri dalam negeri dari kontrak pengadaan alat peralatan pertahanan dari luar negeri di sela rangkaian Indodefence 2022 di JIExpo Kemayoran.

Kesepakatan KLO tersebut mewakili nilai manfaat yang diperoleh industri dalam negeri, baik BUMN maupun swasta dari 20 kontrak pengadaan alat peralatan pertahanan dari luar negeri yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan sepanjang 2019-2022 dengan total nilai KLO sebesar Rp 67,5 triliun.

Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan.

Prabowo mengatakan pemerintah terus menggenjot manfaat bagi industri pertahanan dalam negeri dalam pembelian dari supplier luar negeri yang menyediakan teknologi yang belum dikuasi oleh Indonesia.

"Kita ingin memacu kerja sama, jadi semua supplier dari luar harus kerja sama dengan industri dalam negeri," ujar Prabowo dikutip dari keterangan tertulis Kamis, 3 November.

Prabowo optimistis upaya ini dapat menggenjot perkembangan industri pertahanan dalam negeri

Presiden Joko Widodo yang membuka rangkaian acara Indodefence 2022 menyampaikan bahwa industri pertahanan di dalam negeri, baik BUMN dan swasta telah berkembang sangat bagus.

Hal itu terjadi karena pemerintah telah memberikan ruang yang luas kepada industri pertahanan baik BUMN dan swasta untuk bekerja sama mengadopsi teknologi dari luar negeri.

"Saya kira ini sebuah perkembangan yang sangat baik dan yang paling penting kita bisa mengadopsi sebanyak mungkin teknologi-teknologi baru di bidang pertahanan militer. Yang paling penting itu," kata Jokowi kepada Prabowo.