Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa kinerja perdagangan luar negeri Indonesia, utamanya komoditas energi dan pertambangan, terus menunjukan hasil yang menggembirakan di tengah ketidakpastian global yang berlanjut.

Menurut dia, hal ini cukup penting untuk memastikan momentum pemulihan ekonomi nasional dapat terus terjaga.

“Kinerja ekspor diperkirakan kuat, khususnya batu bara, CPO, serta besi dan baja seiring dengan permintaan dari beberapa negara mitra dagang utama,” ujarnya melalui saluran virtual pada Kamis, 3 November.

Menurut Menkeu, bukuan moncer tidak lepas dari dukungan pemerintah dalam pengambilan keputusan demi memastikan iklim usaha berjalan kondusif.

“Permintaan yang kuat juga kebijakan Pemerintah untuk mendorong ekspor CPO beserta turunannya,” kata dia.

Bendahara negara itu menjelaskan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada akhir triwulan III 2022 masih tetap berada dijalur menggembirakan.

Secara terperinci, dia menyebut, neraca transaksi berjalan diyakini kembali mencatatkan surplus.

“Ini ditopang oleh kinerja neraca perdagangan yang membukukan surplus 14,9 miliar dolar AS pada akhir September 2022,” katanya.

Sri Mulyani menambahkan, jika capaian apik sisi ekspor-impor berperan strategis dalam meredam tekanan arus modal keluar nonresiden.

“Pada investasi portofolio outflow capital tercatat sebesar 2,1 miliar dolar AS akibat meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” kata dia.