Gandeng Bhumi Varta Technology, Sandiaga Uno Ingin Kembangkan Digitalisasi UMKM
Menparekraf Sandiaga S. Uno. (Foto: Dok. Antara/Kemenparekraf)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kerja sama dengan Bhumi Varta Technology demi mendorong digitalisasi UMKM. 

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, pertumbuhan ekonomi digital yang diproyeksi mencapai 150 miliar dolar AS pada 2025 menjadi momentum pemulihan ekonomi bangsa.

Besarnya proyeksi tersebut mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya para pelaku UMKM.

"Kita melihat bahwa pertumbuhan ekonomi digital ini terus meningkat secara signifikan, tahun lalu (2021) 70 miliar US dolar, tahun 2025 diprediksi 150 miliar US dolar. Ini membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang luas," ungkap Sandiaga dalam pesan elektronik yang diterima di Jakarta, Jumat 28 Oktober.

Sandiaga juga menyoroti besarnya pengaruh digitalisasi dalam mendorong pengembangan UMKM. Apalagi diketahui, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai 4,7 miliar US dolar sepanjang kuartal I 2021. Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.

"Dibutuhkan juga teknologi dan inovasi yang bisa memberikan solusi untuk para UMKM-UMKM dan teknologi yang dihadirkan oleh Pak Martyn di sini ternyata sangat bisa untuk meningkatkan peluang usaha," jelasnya.

Lebih lanjut Sandi menjelaskan bahwa melalui Teknologi Varta Bhumi , Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat memperoleh berbagai informasi berbasis lokasi.

Diantaranya data pergerakan wisatawan, seperti lokasi penginapan, akomodasi hingga belanja produk selama mereka berada di Indonesia.

"Kita bisa mendapatkan data-data di mana wisatawan pergi, di mana mereka berhenti, mereka belanja makanannya di mana, belanja fesyennya di mana, mereka belanja kerajinannya di mana, mereka tinggal di mana, akomodasi di mana," ungkap Sandiaga.

Bagi UMKM, lanjutnya, teknologi berbasis lokasi tersebut dapat digunakan untuk memetakan minat maupun kebutuhan para wisatawan. Sehingga, UMKM bisa mengambil peluang usaha untuk bisa membuka lapangan kerja.

"Dengan informasi tentang lokasi ini kita bisa menentukan arah kebijakan kita untuk bisa memberikan pelayanan kepada para wisatawan, sehingga meningkatkan pengalaman dan kenangan yang indah bagi wisatawan, sehingga mereka akan kembali lagi," paparnya.

Founder and Investor of Bhumi Varta Technology, Martyn Terpilowski juga menyampaikan hal senada. Menurut dia data yang dimiliki pihaknya dapat diakses dengan mudah oleh semua pihak. Tujuannya agar semua pihak dapat mengambil pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan.

"Ada banyak data tersedia di Indonesia, tapi sekarang belum terorganisir, jadi yang kami lakukan adalah menyatukannya dalam satu tempat, di mana semua orang dapat masuk ke dalam aplikasi dan mengambil data, semua perusahan, semua pemerintah atau organisasi nonprofit untuk membuat kebijakan," jelasnya.