Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal III 2022. Bank Neo Commerce berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 351 persen menjadi Rp1,08 triliun.

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan mengatakan, pendapatan bunga yang melejit 221 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,58 triliun.

"Menuju usia yang hampir dua tahun sejak kehadiran aplikasi neobank, dan ditopang dengan kinerja positif yang berkelanjutan, BNC semakin menunjukkan eksistensinya sebagai solusi bagi kebutuhan nasabah. Kami berkomitmen untuk selalu memberikan layanan keuangan yang terbaik dengan terus menambah fitur-fitur dan produk-produk inovatif," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis 27 Oktober.

Dari sisi Fee Based Income BNC di kuartal III 2022 tercatat naik sebesar 342,03 persen menjadi Rp254,14 miliar dibandingkan kuartal III 2021 yang hanya sebesar Rp57,49 miliar. Sedangkan dari sisi penyaluran Kredit, di posisi kuartal III 2022 BNC mencatatkan kenaikan total Kredit yang cukup signifikan, yaitu menjadi sebesar Rp8,9 triliun, atau naik dari Rp3,84 triliun (131,77 persen) year on year (yoy) dengan posisi kuartal III 2021.

Dengan kenaikan Fee Based Income dan pendapatan bunga bersih pada kuartal III 2022, BNC berhasil membukukan laba sebesar Rp10,1 miliar, dengan demikian rugi bersih BNC per September 2022 tergerus menjadi Rp601,2 miliar.

Sementara itu, dibandingkan posisi September 2021, Rasio Beban Operasional turun sebesar 17 persen, yaitu dari 147,9 persen menjadi 130,9 persen di September 2022.

Sedangkan pencapaian positif di sisi Aset, pada September 2022 Aset BNC telah mencapai Rp15,9 triliun atau naik sebesar 98,75 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun, sedangkan secara year on year (yoy) di sisi DPK juga terjadi kenaikan sebesar 88,9 persen di September 2022 menjadi Rp12,6 triliun, dibandingkan Rp6,67 triliun di posisi September 2021.

"Sebagai Bank Umum dan juga perusahaan terbuka, kami juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti," lanjutnya.

Tjandra mengaku, saat ini pihaknya tengah melaksanakan proses rights issue dan dipastikan akan rampung di Kuartal IV tahun ini.

"Saya percaya bahwa semua pencapaian kami sejauh ini menjadi bukti nyata bahwa fundamental bisnis dan keuangan BNC semakin kuat dari waktu ke waktu," pungkasnya.