Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menekankan pentingnya keamanan data dalam kegiatan digitalisasi ekonomi terutama untuk proses masuknya (onboarding) UMKM ke ekosistem digital, sehingga mampu mencegah terjadinya penyalahgunaan data.

“Saat ini adaptasi transformasi digital menjadi kunci bagi UMKM agar lebih resilient. Tercatat 86 persen pelaku UMKM bergantung pada internet untuk menjalankan kegiatan usaha, 73 persen memiliki akun pada lokapasar digital, dan 82 persen berpromosi melalui internet. Untuk itu perlu adanya jaminan perlindungan bagi kegiatan ekonomi UMKM,” kata Teten dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip dai Antara, Rabu 26 Oktober.

Ia mengatakan kegiatan ekonomi digital yang aman, juga mendorong tercapainya inklusi keuangan. Sehingga UMKM bisa mendapatkan manfaat secara riil, seperti kemudahan mengakses layanan keuangan dan pemahaman literasi digital yang lebih baik.

Ia juga menuturkan pendekatan inklusi dari hulu ke hilir dan sinergi ekosistem digital, merupakan fondasi utama bagi transformasi digital UMKM untuk mencapai kesejahteraan bersama di era digital.

"Digitalisasi tentunya membantu UMKM dalam meningkatkan daya saing, mengembangkan usaha, dan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi ekonomi," imbuhnya.

Lebih lanjut MenKop mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan digital economy policy yang lebih terbuka untuk melindungi industri e-commerce dalam negeri, konsumen, dan para pelaku UMKM untuk keberlanjutan ekonomi digital Tanah Air.

Teten lantas menyebutkan pangsa pasar ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai 146 miliar dolar AS atau setara Rp2.276 triliun dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2025. Bahkan Riset McKinsey menyatakan, penjualan bisa meningkat hingga 60 persen jika melakukannya melalui e-commerce dan sociocommerce. Kemudian dari sisi layanan keuangan, jumlah nilai pinjaman dalam fintech mencapai Rp 19,06 triliun.