JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia patut bersyukur bahwa di tengah-tengah krisis, dan resesi, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua mencapai 5,44 persen.
Jokowi juga masih percaya diri pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh di atas 5 persen pada kuartal III tahun ini.
"Sekali lagi, kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen. Dan saya masih meyakini di kuartal ketiga ini kita juga masih tumbuh di atas 5, atau di atas 5,4," katanya dalam peresmian pembukaan Trade Expo Indonesia ke-37, di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 19 Oktober.
Jokowi mengajak semua pihak untuk tetap optimis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini tantangan yang dihadapi sulit.
Meski begitu, Jokowi mengingatkan jajarannya hingga pengusaha Indonesia untuk tetap waspada.
"Jadi kita semuanya harus tetap optimis, meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap, silakan negara-negara lain. Negara kita harus tetap optimistis, tetapi memang harus waspada, harus hati-hati. Karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi akan menyebar sampai ke mana, imbasnya ke kita seperti apa," ucapnya.
Keyakinan Jokowi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dijalur yang tepat berangkat dari beberapa hal.
Pertama, neraca dagang yang tetap surplus, kredit tumbuh 10,7 persen, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 persen.
"Semuanya masih pada kondisi yang baik-baik. Tetapi sekali lagi, dalam kondisi yang sangat, sangat, sangat sulit seperti ini kerja keras adalah kuncinya. Kita enggak bisa lagi, saya ulang-ulang, saya sampaikan, tidak bisa lagi kerja hanya makronya saja, enggak. Kerja mikronya juga masih belum cukup. Kerja sekarang memang harus lebih detail dilihat satu per satu dan dikejar, diselesaikan. Itulah kerja yang dilakukan oleh pemerintah saat ini," tuturnya.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan ini, Jokowi mengaku pada pekan lalu Managing Director IMF Kristalina Georgieva mengatakan belasan negara di ambang resesi saat ini.
Namun, kata Jokowi, IMF mengatakan Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia.
"Ini yang ngomong bukan kita lho ya, Kristalina Managing Director-nya IMF. Titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia, kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu. Sehingga trust kepercayaan global terhadap kita akan semakin baik," ucapnya.