JAKARTA - Perusahaan rumah sakit portofolio grup Saratoga milik konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. atau Primaya Hospital bakal melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO yang dananya bakal diserap untuk belanja modal.
Dalam prospektus perseroan yang dipublikasikan di media massa, dikutip Jumat 14 Oktober, Primaya Hospital bakal melepas sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham baru dengan nilai nominal Rp10 setiap saham yang mewakili 2,28 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Adapun harga penawaran yang disiapkan antara Rp900 hingga Rp950 per saham. Dengan begitu, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini paling banyak mencapai Rp287,11 miliar.
Rencana penggunaan dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi sebanyak 50 persen digunakan tambahan perolehan tanah. Sesuai rencana, tanah tersebut digunakan untuk pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru di kota besar Sumatra dan Jawa.
Masing-masing rencana penggunaan dana tersebut akan dialihkan dananya ke anak usaha saat transaksi pembelian tanah dilakukan. Kemudian, 25 persen dana IPO akan digunakan untuk tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang sudah ada. Tujuannya pengembangan prasarana, sarana, dan layanan berupa peningkatan kapasitas tempat tidur, dan diversifikasi layanan RS Grup Primaya.
Dari 25 persen tersebut dialokasikan 40 persen untuk RS Primaya Bekasi Timur, 20 persen untuk RS Primaya Bekasi Utara, 20 persen untuk RS Primaya PGI Cikini, 10 persen untuk RS Primaya Bhakti Wara, dan 10 persen untuk RS Primaya Sukabumi. Kemudian, 25 persen sisanya dari dana IPO bakal dipakai tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru.
BACA JUGA:
Rincian alokasinya sekitar 29 persen RS Primaya yang berlokasi di Pagedangan/BSD, Tangerang, 29 persen untuk RS Primaya di Kelapa Gading, Jakarta Timur, dan 42 persen untuk RS Primaya di Pakis, Surabaya. RS Primaya Kelapa Gading ditargetkan beroperasi pada kuartal IV 2023 dan RS Primaya Surabaya ditargetkan beroperasi pada kuartal III/2024.
Calon emiten rumah sakit ini mengelola 15 rumah sakit yang terletak di Pangkalpinang, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Semarang, Palangkaraya, dan Makassar. Berbarengan dengan IPO ini, Primaya bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 697.000.000 saham baru dalam rangka pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) kepada Archipelago Investment Pte.Ltd yang diterbikan dengan nilai pokok nominal sebesar Rp627,3 miliar.
Seiring pelaksanaan MCB ini, persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebanyak 2,17 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Adapun, PT Indo Premier Sekuritas bakal menjadi penjamin pelaksana emisi efek, sedangkan penjamin emisi efek bakal ditentukan kemudian.