Bagikan:

JAKARTA - Pesawat Turkish Airlines dengan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dialihkan pendaratannya ke Bandara Kualanamu, Medan.

Penyebabnya, diduga karena adanya penumpang yang menyerang secara fisik kru maskapai tersebut.

Penerbangan rute Istanbul-Jakarta itu diketahui mengubah pendaratan setelah adanya insiden penyerangan oleh salah satu penumpang di pesawat tersebut.

Kabar mendaratnya Turkish Airlines juga dibenarkan tim Corporate Communication Angkasa Pura II Cin Asmoro.

Namun, terkait detail kejadian, pihaknya masih menunggu informasi lengkap dari pihak bandara Kualanamu Medan.

"Kami masih menunggu konfirmasi dari Bandara Kualanmu. Saat ini kami sedang koordinasikan dengan bandara," tuturnya kepada VOI, Rabu, 12 Oktober.

Kabar pengalihan pendaratan oleh pesawat Turkish Airlines diungkap oleh akun Twitter @kabarpenumpang.

Akun tersebut menyampaikan bahwa ada penumpang pesawat yang menyerang kepada kru pesawat.

"Pesawat Turkish Airlines rute Istanbul-Jakarta harus dialihkan ke Medan gegara penumpang ngamuk dan serang kru. Pnp tsb akhirnya dihajar pnp lain dan kru sebelum diikat. Blm jelas akar permasalahannya apa sampai ybs menyerang kru," tulis akun tersebut dikutip Rabu.

Kabar terbaru, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengungkapkan penyebab maskapai Turkish Airlines TK 56 dengan rute Turki-Jakarta harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Hal ini karena seorang penumpang berulah dengan memukul pramugara.

"Informasi dari petugas Turkish Airlines di Bandara Soetta bahwa delayed terjadi dikarenakan adanya penumpang WNI di pesawat Turkish Airlines yang mabuk, kemudian memukul salah seorang pramugara pesawat Turkish Airlines saat pesawat masih mengudara," ujar Zulpan dalam keterangannya, Rabu, 12 Oktober.

Berdasarkan laporan yang diterima, WNI itu bernama John Jaiz Boudewijn.

Pemukulan itupun disebut karena dia tak terima ditegur agar tertib. Bahkan, akibat kelakuannya itu, para penumpang lainnya emosi. Sehingga, John Jaiz Boudewijn dipukuli.

"Memancing amarah penumpang lain nya untuk memukul penumpang WNI yang mabuk sampai mengalami luka-luka," ungkapnya.

Hingga akhirnya, pesawat itu mendarat di Bandara Kualanamu.

Begitupun dengan Jhon, dia diturunkan agar situasi kondusif. Pesawat tersebut kemudian melanjutkan penerbangannya menuju Bandara Soetta.

Akibat tingkah laku Jhon, jadwal penerbangan pun terganggu.

"Pesawat melanjutkan perjalanan menuju ke Jakarta dan tetap landing di Bandara Soekarno Hatta namun berdasarkan data manifest berkurang satu orang penumpang," kata Zulpan.