Bagikan:

JAKARTA - Lion Air Group membenarkan pria bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn yang menyerang pramugara maskapai Turkish Airlines dalam pesawat dengan rute penerbangan Istanbul-Jakarta adalah karyawannya. Lebih tepatnya adalah pilot maskapai Batik Air.

"Penumpang laki-laki berinisial MJ (48) adalah benar salah satu karyawan Lion Air Group," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Rabu, 12 Oktober.

Dalam penerbangan tersebut, kata Danang, Muhammad John Jaiz Boudewijn sedang tidak dalam posisi bertugas kepentingan profesi dan perusahaan.

Dalam hal ini yang bersangkutan melakukan perjalanan untuk keperluan pribadi pada masa cuti atau on leave.

Lebih lanjut, Danang menegaskan, tindakan yang dilakukan oleh Muhammad John Jaiz Boudewijn menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan.

Karena itu, Lion Air Group meminta agar tidak melibatkan perusahaan Lion Air Group. Sebab, yang berdampak merugikan perusahaan.

"Lion Air Group tidak mencampuri ke ranah pribadi. Berkaitan tindakan yang dilakukan dari oknum menjadi tanggung jawab pribadi sebagai seorang penumpang," katanya.

Mengenai insiden atau peristiwa yang terjadi, kata Danang, Lion Air Group menghormati upaya-upaya penanganan yang sudah dan sedang dilakukan oleh pihak terkait dan berkepentingan, diharapkan diselesaikan menurut pedoman ketentuan yang berlaku.

Danang menekankan, Lion Air Group sangat mendukung keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. Serta patuh terhadap aturan dan ketentuan yang diberlakukan dalam mengedepankan faktor-faktor yang memenuhi keselamatan.

"Lion Air Group mendukung instansi atau lembaga yang berwenang untuk mendalami dan menyelesaikan insiden tersebut," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Turkish Airlines dengan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dialihkan pendaratannya ke Bandara Kualanamu, Medan pada Selasa, 11 Oktober.

Penyebabnya, diduga karena adanya penumpang yang menyerang secara fisik kru maskapai tersebut.

Penerbangan rute Istanbul-Jakarta itu diketahui mengubah pendaratan setelah adanya insiden penyerangan oleh salah satu penumpang di pesawat tersebut.

Kabar mendaratnya Turkish Airlines juga dibenarkan tim Corporate Communication Angkasa Pura II Cin Asmoro. Namun, terkait detail kejadian, pihaknya masih menunggu informasi lengkap dari pihak bandara Kualanamu Medan.

"Kami masih menunggu konfirmasi dari Bandara Kualanamu. Saat ini kami sedang koordinasikan dengan bandara," tuturnya kepada VOI, Rabu, 12 Oktober.