Pukul Pramugara Turkish Airlines, Pilot Batik Air: <i>Nyentuh</i> Perempuan Juga <i>Engga</i>, <i>Boro-boro</i> Minum
Ilustrasi pemukulan. (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Muhammad John Jaiz Boudewijn, penumpang Turkis Airlines yang menyerang pramugara dan akhirnya diturunkan di Bandara Kualanamu mengaku tak dalam pengaruh minuman keras atau alkohol saat insiden terjadi.

Bantahannya itu disamlaikan melalui rekaman video yang diunggah akun Twitter @dede_dedot96.

Dalam video itu, nampak pria berkacamata merekam menggunakan handphone memperlihatkan kondisi kamar perawatan di rumah sakit. Tepat di sampingnya berdiri Muhammad John Jaiz Boudewijn alias Capten John.

Pria yang diketahui merupakan pilot Batik Air itu nampak mengalami luka di wajah dan kepalanya.

Pria berkacamata itu pun menerangakan jika kondisi Capten John pun dalam keadaan sehat. Hal itupun langsung diamini pilot Batik Air tersebut.

"Alhamdulillah sehat," ujar John, dikutip VOI, Kamis 13 Oktober.

Kemudian, Muhammad John Jaiz Boudewijn meluruskan kabar yang menyatakan apabila dirinya dalam kondisi mabuk saat insiden keributan dengan pramugara Turkis Airlines.

Menurutnya, hal itu tidaklah benar. Sebab, dia menegaskan tak pernah menenggak minuman keras.

"Dan berita yang beredar penumpangnya mabok, Masya Allah, saya nyentuh perempuan juga engga, boro-boro minum (minuman keras, red)," kata John.

Sedianya, John sempat disebut dalam kondisi mabuk ketika terjadi keributan dengan pramugara Turkis Airlines disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan. Dia menyebut seorang penumpang berulah dengan melakukan pemukulan.

"Informasi dari petugas Turkish Airlines di Bandara Soetta bahwa delayed terjadi dikarenakan adanya penumpang WNI di pesawat Turkish Airlines yang mabuk, kemudian memukul salah seorang pramugara pesawat Turkish Airlines saat pesawat masih mengudara," ujar Zulpan

Semenetara, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menyebut Muhammad John Jaiz Boudewijn sedang tidak dalam posisi bertugas kepentingan profesi dan perusahaan.

Dalam hal ini yang bersangkutan melakukan perjalanan untuk keperluan pribadi pada masa cuti atau on leave.

Lebih lanjut, Danang menegaskan, tindakan yang dilakukan oleh Muhammad John Jaiz Boudewijn menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan.

Karena itu, Lion Air Group meminta agar tidak melibatkan perusahaan Lion Air Group. Sebab, yang berdampak merugikan perusahaan.

"Lion Air Group tidak mencampuri ke ranah pribadi. Berkaitan tindakan yang dilakukan dari oknum menjadi tanggung jawab pribadi sebagai seorang penumpang," katanya.