JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim Indonesia menjadi penyelamat saat Singapura dilanda krisis ayam.
Seperti diketahui, Singapura mengalami keterbatasan pasokan ayam ketika Malaysia melarang impor ke negara tersebut.
Erick menjelaskan, langkah pemerintah memberikan bantuan ayam kepada Singapura merupakan bagian dari upaya Indonesia menjadi lumbung pangan atau komoditas dunia.
"Bagaimana kita menjadi lumbung pangan dunia, lumbung pangan Indonesia. Singapura kekurangan ayam, Indonesia yang bantu. Ketika Malaysia tidak mau memberikan reserved daripada kebutuhan ayam," ungkap Erick saat gelaran Investor Daily Summit 2022, Jakarta, Selasa, 11 Oktober.
Sekadar informasi, Malaysia melarang ekspor ayam ke Singapura sejak Juni lalu. Langkah tersebut dilakukan guna menjaga pasokan makanan domestik.
Namun, langkah Negeri Jiran ini memicu panic buying di Singapura.
Warga Singapura langsung menyerbu pasar dan swalayan untuk memborong daging ayam maupun ayam hidup.
Pada Mei lalu, Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengumumkan negaranya melarang ekspor 3,6 juta ayam per bulan sampai harga domestik dan produksi stabil.
Langkah Pemerintah Malaysia ini sangat berdampak bagi Singapura. Sebab, sepertiga kebutuhan unggas di negara tersebut dipasok oleh Malaysia.
Ayam-ayam tersebut diimpor secara hidup-hidup dari Negeri Jiran.
Tak hanya melarang ekspor, Malaysia juga menghapus izin impor ayam dan makanan lainnya untuk meningkatkan pasokan makanan dan menekan harga di tengah kemarahan publik.
BACA JUGA:
Menanggapi larangan tersebut, Pemerintah Singapura kala itu mengumumkan akan membeli ayam dari negara lain. Negara yang dimaksud di antaranya Thailand dan Indonesia.
Pengumuman tersebut langsung disambut baik Pemerintah Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan keberhasilan ekspor produk perternakan ke Singapura menjadi bukti produk peternakan Indonesia memiliki jaminan keamanan pangan. Bahkan berkualitas dan mampu memenuhi standar di pasar internasional.