Sri Mulyani Targetkan 50 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital di Akhir Pemerintahan Jokowi
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong digitalisasi pada Usaha Mikro Kecil Menengah atau (UMKM).

Menurut dia, hingga akhir semester I 2022 terdapat sebanyak 19,5 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital.

“Sedangkan pada 2024 (akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi), ditargetkan Indonesia memiliki 50 juta UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip pada Kamis, 6 Oktober.

Menurut Menkeu, digitalisasi dapat berperan penting dalam mendukung inklusi keuangan. Disebutkan bahwa digitalisasi merupakan komponen kunci bagi kami untuk mencapai target, yaitu terkait akses pembiayaan, pembayaran, pembukuan, serta pemasaran digital telah diperkenalkan kepada UMKM.

“Program yang dimiliki Kementerian Keuangan untuk mendorong akses pembiayaan dan digitalisasi pada UMKM, yaitu melalui UMKM Financing Empowerment (U-Fine). Dengan program tersebut, UMKM dapat mengajukan permohonan kredit program pemerintah dengan menggunakan internet,” tuturnya.

Selain itu, bendahara negara mengungkapkan pula jika saluran virtual dapat turut meningkatkan kapasitas usaha UMKM, baik dari sisi perizinan, akses jaringan, promosi, serta akses pasar untuk menciptakan sektor bisnis yang unggul.

"Implementasi program tersebut dilakukan dengan cara memperkenalkan pembiayaan pembayaran, pembukuan, serta pemasaran digital kepada UMKM," tegasnya.

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan telah mengembangkan pasar digipay. Melalui digipay marketplace, pemerintah berupaya mengembangkan jalur menuju ekosistem pemberdayaan UMKM melalui kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan.

“Tentunya digitalisasi masih memiliki banyak ruang untuk dapat dikembangkan lebih lanjut,” imbuh dia.

Menkeu sendiri berharap digitalisasi dapat menyediakan big data untuk kemudian menjadi bahan analisis oleh para pelaku UMKM untuk mengembangkan produk dan layanannya.

“Analisis tersebut untuk mengetahui perilaku konsumen pasti akan sangat penting, selain itu juga dapat memberikan Inovasi yang kemudian dapat meningkatkan jangkauan dan hasil,” tutup Menkeu Sri Mulyani.