HUT Ke-76, Dirjen Bea Cukai Janjikan Reformasi Institusi yang Berkelanjutan
Suasana perayaan HUT Bea Cukai tahun ini (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Peringatan hari ulang tahun (HUT) ke- 76 tahun Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kali ini ditandai dengan komitmen institusi untuk dapat semakin berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Askolani mengatakan cita-cita tersebut bisa diwujudkan melalui Program Reformasi Kepabeanan dan Cukai Berkelanjutan yang kini tengah digencarkan oleh pihaknya.

“Ini merupakan program reformasi yang fokus pada penyelarasan proses bisnis dan teknologi informasi, pengelolaan sumber daya manusia, dan penataan organisasi,” ujarnya dalam pernyataan tertulis hari ini, Selasa, 4 Oktober.

Menurut Askolani, langkah tersebut harus dijalankan secara seirama dikawal dengan monitoring dan evaluasi untuk menghasilkan output dan outcome yang terukur dan bermanfaat bagi Bea Cukai, bangsa, dan negara.

“Bea Cukai memiliki potensi besar untuk berperan sebagai prime mover perbaikan di berbagai sektor di negeri ini. Kebijakan dan program Bea Cukai dapat menciptakan butterfly effect pada pembenahan di sektor perdagangan, industri, pertanian, UMKM, transportasi, logistik, keamanan, kerja sama internasional, dan lainnya,” tutur dia.

Oleh karena itu, Askolani mengungkapkan dibutuhkan kolaborasi yang solid di lingkup internal dan eksternal untuk mewujudkan berbagai program perbaikan.

“Ego sektoral perlu dikesampingkan dan junjung tinggi tujuan bersama untuk membangun Indonesia yang makin baik," tegasnya.

Dia pun menyatakan Bea Cukai terus membangun sinergi dengan aparat penegak hukum, kementerian/lembaga, pelaku usaha, maupun instansi kepabeanan negara lain.

"Hal ini sesuai dengan amanat Menkeu untuk Bea Cukai agar dapat menjadi kesatuan yang andal dan menciptakan kolaborasi demi memberikan pelayanan yang konsisten, terstandar, dan mumpuni, termasuk menutup peluang adanya penghindaran kewajiban dari pelaku usaha," jelas dia.

Sebagai informasi, tahun ini terdapat beberapa capaian besar Bea Cukai, seperti fasilitas impor Rp1,04 triliun terkait penanganan COVID-19, yang terdiri dari fasilitas impor vaksin sebesar Rp831 miliar dan fasilitas impor alat kesehatan sebesar Rp218 miliar.

Adapun, kinerja penerimaan per 31 Agustus 2022 telah mencapai Rp206,21 triliun atau sebesar 68,96 persen dari target APBN. Angka ini tumbuh signifikan 30,51 persen dari periode yang sama 2021.

Torehan itu didorong pertumbuhan bea masuk 32,62 persen, bea keluar 83,43 persen, dan cukai 21,38 persen. Sementara total pungutan yang dikumpulkan oleh Bea Cukai untuk tiga tahun terakhir rata-rata menyumbang porsi yang besar pada APBN, yaitu sekitar 23,7 persen dari total penerimaan dalam APBN.

“Kami ingin menjadikan momen ini sebagai kesempatan untuk merefleksi diri dan menguatkan identitas kami sebagai Bea Cukai. Semoga setelah momen ini semua pegawai Bea Cukai dapat bekerja dengan semakin baik dan siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang," tutup Askolani.