JAKARTA - Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyoroti potensi energi baru terbarukan yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dinilai mampu dimanfaatkan guna mendukung upaya pemerintah pusat terkait bauran energi terbarukan.
Sekjen Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Bagas Adhadirgha kepada wartawan di Kupang, Rabu malam, mengatakan bahwa potensi panas yang ada di NTT, khususnya di Kota Kupang sendiri sangatlah sempurna.
“Saya melihat sangat sempurna sekali cuacanya di NTT ini untuk dibuat menjadi pembangkit listrik tenaga surya,” kata Bagas Adhadirgha di sela-sela dalam kegiatan Forum Bisnis Daerah yang digelar oleh BPD Hipmi NTT, dikutip dari Antara, Kamis 22 September.
Bagas mengatakan bahwa energi baru terbarukan itu sudah menjadi konsensus dunia, yang mana kedepannya negara-negara tidak boleh menggunakan lagi batubara sebagai bahan baku pembangkit listrik.
Hal ini jika terlalu sering menggunakan batubara maka akan merusak lingkungan. Sehingga Hipmi sendiri mendorong agar potensi panas yang ada di NTT ini bisa dimanfaatkan.
Selain potensi energi baru terbarukan, Bagas yang juga adalah calon ketua umum Hipmi itu menilai bahwa sektor pariwisata di NTT juga merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian daerah itu.
“Saya melihat bahwa masa depan NTT salah satunya adalah sektor pariwisata,” ujar dia.
Bagas mengaku terkesima dengan potensi wisata yang ada di Kota Kupang, yang mana keindahannya hampir mirip dengan Monako, salah satu negara di Eropa yang sumbangsih sektor pariwisatanya dominan untuk pembangunan dalam negeri.
BACA JUGA:
Dengan potensi NTT yang sangat banyak itu Bagas meminta agar Hipmi NTT yang dipimpin oleh Ketua Umum Ikhsan Darwis harus membuat rencana induk untuk program-program pengembangan potensi yang ada di NTT.
“Hipmi NTT harus juga bisa membuat master plan yang sesuai dengan master plan yang disiapkan oleh pemerintah, misalnya di sektor pariwisata, karena kehadiran Himpi sebagai mitra untuk mendukung program-program pemerintah khususnya dalam bidang ekonomi,” kata dia.