Bagikan:

JAKARTA – Akhir pekan ini Jumat, 16 September 2022 menjadi agenda pertemuan terakhir Kelompok Kerja Infrastruktur G20 (Infrastructure Working Group/IWG) setelah melaksanakan tiga seri pertemuan sebelumnya pada Januari, Maret, dan Juni 2022.

Dalam pertemuan itu, disepakati deliverables ((hasil kerja) berupa cetak biru (blueprint) untuk meningkatkan pembiayaan dan pengembangan investasi bagi kegiatan pembangunan infrastruktur.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan IWG memiliki enam agenda utama, yaitu investasi infrastruktur berkelanjutan, inklusi sosial dan kesenjangan daerah.

Kemudian, infrastruktur transformatif pascapandemi, indikator Quality Infrastructure Investment (QII), infrastruktur digital dan InfraTech, dan tata kelola Global Infrastructure Hub (GI Hub).

“Dokumen tersebut diharapkan dapat menjadi masukan bagi negara anggota G20 dalam mendorong investasi infrastruktur terdigitalisasi dan berkualitas,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Jumat, 16 September.

Menurut Rahayu, penyelesaian deliverables dari seluruh agenda utama bidang infrastruktur Presidensi Indonesia pada G20 periode 2022 merupakan hasil kerja sama yang baik dengan negara anggota dan berbagai organisasi internasional.

Disebutkan bahwa walaupun bersifat tidak mengikat (non-binding) dan sukarela (voluntary), deliverables diharapkan dapat diterapkan di negara anggota serta memberikan kontribusi dan manfaat nyata.

“Jika berhasil diwujudkan maka cita-cita mencapai tujuan bersama G20, Recover Together Recover Stronger, dapat semakin relevan,” tuturnya.

Rahayu menambahkan, upaya ini juga menjadi komitmen dari presidensi berikutnya yang dipegang oleh India sesuai prioritas dan rencana agenda pertemuan selanjutnya.

Untuk diketahui, finalisasi deliverables agenda G20 di bidang infrastruktur akan secara resmi mendapatkan persetujuan pada Forum Menteri Keuangan dan Bank Sentral (FMCBG) di pertemuan Oktober mendatang.