JAKARTA - Tiga perusahaan yakni PT Barata Indonesia dan PT Industri Kereta Api (INKA), serta PT VKTR Teknologi Mobilitas menyepakati kerja sama pengembangan dan pembuatan komponen otomotif berbasis kendaraan listrik.
Kesepakatan kerja sama ketiga perusahaan tersebut disaksikan oleh Wakil Menteri (Wamen) II BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Gresik, Jawa Timur, Kamis 15 September.
Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Manajemen Risiko PT INKA Andy Budiman Ruang mengatakan, lingkup kerja sama ketiga perusahaan tersebut meliputi pengembangan komponen otomotif, terutama untuk kendaraan listrik.
Selain itu, pengujian performa dan daya tahan komponen otomotif hasil pengembangan bersama, serta implementasi komponen hasil pengembangan kendaraan listrik.
"Untuk tahap pertama, kolaborasinya akan diimplementasikan pada transportasi bus listrik yang dibuat oleh PT INKA," kata dia, dilansir dari Antara.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W Setijono menandaskan tujuan dibentuknya kerja sama strategis ini untuk mewujudkan ekosistem transportasi berbasis listrik dengan memadukan kompetensi serta sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pihak.
"Nantinya kerja bareng kami difokuskan pada empat hal, yakni riset dan pengembangan 'co-manufacture', 'repower' atau konversi kendaraan konvensional menjadi listrik dan pengembangan ekosistem yang berkelanjutan," ujar dia.
BACA JUGA:
Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia Sulistyo Handoko, menyambut positif kerja sama tersebut.
Menurut dia, sebagai perusahaan manufaktur nasional, Barata Indonesia memiliki kapasitas dengan kelengkapan infrastruktur di berbagai industri. Selain itu, kolaborasi oleh tiga perusahaan ini akan menciptakan produk subtitusi impor.
"Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan manfaat bagi bisnis tapi juga berkontribusi terhadap kemajuan industri manufaktur nasional," kata dia.
Selanjutnya, dalam hal riset dan pengembangan, ketiga perusahaan tersebut menyatakan terbuka untuk berkolaborasi dengan universitas maupun perusahaan lain.