Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa ekspor produk alas kaki Indonesia dapat memperkuat rantai pasok global dan industri padat karya di dalam negeri. Keberadaan industri ini sangat penting karena dapat menyerap banyak tenaga kerja.

Hal ini disampaikan Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan saat melepas ekspor produk alas kaki produksi PT Pratama Abadi Industri secara simbolis dengan merek dagang Nike ke Belanda senilai 211.518 dolar AS. Pelepasan ekspor berlangsung hari ini, di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

"Pelepasan ekspor ini dapat menopang penguatan rantai pasok global produk alas kaki dunia dan industri padat karya. Pelepasan ekspor ini juga menjadi momentum perluasan pasar ekspor produk Indonesia serta sebagai penggerak roda perekonomian Indonesia di masa pemulihan pascapandemi," katanya, Selasa, 13 September.

PT Pratama Abadi Industri merupakan satu dari 39 perusahaan manufaktur atau pabrik rekanan dari merek internasional alas kaki yang memiliki jaringan rantai pasok global industri alas kaki, pakaian, dan peralatan olahraga, yakni Nike Indonesia.

Pada 2021, kata Zulhas, Indonesia berada di urutan ke-6 sebagai negara eksportir produk alas kaki terbesar, dengan pangsa pasar sebesar 3,88 persen. Pada periode lima tahun terakhir (2017—2021), nilai ekspor alas kaki Indonesia ke dunia menunjukkan tren yang positif sebesar 4 persen.

"Ekspor alas kaki Indonesia pada 2021 tercatat sebesar 6,16 miliar dolar AS atau tumbuh secara signifikan sebesar 28,76 persen dibandingkan tahun 2020. Ekspor alas kaki Indonesia di tahun 2021 juga melampaui nilai ekspor pada tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19 sebesar 4,40 miliar dolar AS," ucapnya.

Saat ini, Zulhas mengungkap bahwa sejumlah perusahaan alas kaki juga tengah meningkatkan kapasitas produksi mereka di Indonesia seiring permintaan ekspor yang naik.

Tren nilai ekspor alas kaki Indonesia ke lima negara tujuan utama tumbuh cukup pesat yakni Amerika Serikat naik 50,8 persen, Belgia (66,1 persen), RRT (6,9 persen), Jerman (55,3 persen), Jepang (18,4 persen).

"Hal ini menunjukkan kinerja ekspor alas kaki Indonesia ke dunia terus mengalami peningkatan nilai dan mampu memanfaatkan peluang pasar dunia," katanya.