Bapanas Guyur Pasar Jakarta dengan Ratusan Ton Telur Ayam, Harganya Rp27.000 per Kg
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) akan menggelontarkan ratusan ton telur ayam ras ke lima pasar di Jakarta demi menekan harga. Sekaligus untuk mengendalikan angka inflasi.

Sebab, Jakarta menyumbang inflasi sebesar 25 hingga 27 persen secara nasional.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, telur yang akan disebar di pasar tradisional untuk wilayah DKI Jakarta sebanyak 25 ton per hari di satu pasar.

Adapun harga telur yang disalurkan ini akan dibandrol Rp27.000 per kilogram (kg) sampai ke tangan konsumen.

Sekadar informasi, harga telur ayam ras yang disalurkan Badan Pangan ini jauh lebih murah dibandingkan dengan rata-rata harga telur saat ini yang berkisar Rp29.000 hingga Rp30.000 per kg.

"Kita memulai operasi pasar, sebenarnya dari kemarin. Hari ini kita operasi pasar mungkin 10 truk setiap hari kurang lebih angkanya 5 persen dari kebutuhan telur di DKI," katanya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 2 September.

Arief menjelaskan alasan mengapa operasi pasar di lakukan di lima pasar di wilayah Jakarta.

Kata dia, langkah ini dilakukan untuk menekankan inflasi di daerah tersebut. Sebab, sumbangan inflasi Jakarta kepada nasional cukup tinggi.

"Kenapa DKI yang dipilih? Karena DKI ini kontribusi terhadap inflasinya kurang lebih 25 sampai 27 persen ke nasional," jelasnya.

Adapun operasi pasar telur murah ini diselenggarakan di 5 pasar di Jakarta yakni Pasar Minggu; Pasar Cijantung; Pasar Inpres Bata Putih Kebayoran Lama; Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Sayur Cipulir. Jika satu hari pasar saja mendapat 25 ton telur, maka kurang lebih ratusan ton telur akan diterima pasar di Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, operasi pasar ini akan terus digelar hingga harga telur ayam ras kembali kepada harga normalnya yakni Rp27.000 per kg.

"Pasar-pasar yang ada di Jakarta, 25 ton total per hari ya. Sampai nanti harganya ya Rp27.000-Rp28.000. Memang Jakarta ini tidak ada pengusaha petelur ini tidak ada. Jadi ngambil kalau enggak Jawa Timur, ya Jawa Barat," ujar Zulkifli.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menjelaskan bahwa pola penyaluran telur ayam ke pasar ini bukan operasi pasar yang dijual tersendiri melainkan akan diberikan langsung kepada pedagang pasar. Sehingga harga di pasar akan ikut turun juga.

"Kalau operasi pasar dijual di pinggir jalan itu, eggak akan memberi stok pedagang. Harga di pasar akan tetap tinggi, maka ini kita masukkan ke pedagang-pedagang," kata Abdullah.

Kata Abdullah, pedagang pasar diharapkan menghabiskan stok telur ayam yang lama terlebih dahulu.

Jika sudah dapat stok telur baru dari Badan Pangan, maka ditargetkan pekan depan harga telur ayam di pasar sudah turun.

"Silakan habiskan. Tapi kami minta dengan barang yang sudah kami supply itu, harga sudah mulai turun. Artinya minggu depan harusnya sudah mulai turun," jelasnya.