JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mengambil langkah nyata dalam meningkatkan infrastruktur untuk mengadopsi teknologi digital di industri rantai pasok.
Zulhas sapaan akrabnya menegaskan, pentingnya peran digitalisasi dalam rantai pasok.
Menurut dia, digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan ketepatan waktu.
"Digitalisasi merupakan faktor kunci pada rantai pasok dan konektivitas kawasan. APEC perlu mengambil langkah nyata untuk memfasilitasi Ekonomi APEC dalam peningkatan infrastruktur pengadopsian teknologi digital di industri rantai pasok," ujar Zulhas dikutip dari ANTARA, Senin, 20 Mei.
Zulhasi mengatakan, keberadaan platform Indonesia National Single Window (INSW) dan National Logistics Ecosystems (NLE) menjadi bentuk upaya mengintegrasikan rantai pasok Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga terus memaksimalkan implementasi Trade Facilitation Agreement Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), di antaranya dengan pemanfaatan platform digital dan optimalisasi Komite Nasional Fasilitasi Perdagangan.
Inklusifitas di pasar global dan rantai nilai, khususnya bagi perempuan serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah menjadi bagian integral dalam struktur Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Lebih lanjut, dalam sistem perdagangan multilateral, Indonesia telah berpartisipasi aktif baik dalam perundingan Work Programme on E-Commerce WTO maupun dalam perundingan plurilateral Joint Statement Initiatives on Electronic Commerce.
Perundingan ini untuk menyusun kerangka aturan perdagangan digital. Selain itu, bertujuan memfasilitasi serta meningkatkan partisipasi UMKM dan perempuan dalam perdagangan digital global.
Untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan di ASEAN, Zulkifli menyampaikan, saat ini sedang diintensifkan finalisasi perundingan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dan peningkatan komitmen ASEAN Plus One Free Trade Agreement.
BACA JUGA:
Elemen dalam peningkatan komitmen perundingan tersebut di antaranya adalah adanya komitmen terhadap UMKM, lingkungan, perdagangan yang berkelanjutan, dan digitalisasi.
Digitalisasi, inklusifitas, dan keterlibatan UMKM adalah upaya Indonesia yang sesuai dengan APEC Services Competitiveness Roadmap (ASCR).
"Indonesia mendorong ekonomi APEC untuk juga implementasi ASCR. Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen untuk mendukung dan memanfaatkan hasil pertemuan Menteri Perdagangan (MRT APEC) serta mendukung prioritas transformasi digital dan inklusi ekonomi," ucap Zulkifli.