Bagikan:

BOGOR - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana untuk menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita dari semula Rp14.000 menjadi Rp15.000 per liter.

Sementara itu, pemerintah telah memproduksi minyak makan merah yang diklaim harganya lebih murah jika dibandingkan dengan minyak goreng merek lainnya.

Namun, hingga saat ini pemasarannya masih belum meluas lantaran hanya diperuntukkan kepada koperasi sekitar pabrik.

Dengan demikian, apakah pemerintah bakal memperluas pasar minyak makan merah?

Menanggapi hal tersebut, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kemenkop UKM Riza Damanik mengatakan secara permintaan, produk minyak makan merah memang memiliki permintaan yang besar. Namun, karena pabrik minyak makan merah yang dibangun masih sedikit dan bersifat pilot project, penjualannya pun masih terbatas.

"Kami membangun pilot project pabrik minyak makan merah baru ada 3, yaitu di Deli Serdang, Langkat, dan Asahan. Tapi, yang sudah selesai baru satu, sementara sisanya sedang berproses," ujar Riza dalam Orientasi Jurnalis Tahun 2024 di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 16 Mei.

Riza menilai, karena pabrik minyak makan merah yang dibangun bersifat pilot project nantinya diharapkan bisa menjadi percontohan bagi koperasi-koperasi lain. Khususnya, koperasi yang ada di kawasan perkebunan sawit, membuat pabrik minyak makan merah berbasis koperasi.

Sehingga, ketika banyak koperasi sudah membuka pabrik minyak makan merah, nantinya bisa memenuhi pasar yang lebih luas. Bahkan, bisa berkontribusi pada kebutuhan minyak goreng nasional.

Hingga saat ini, kata Riza, pihaknya pun masih terus fokus untuk mengembangkan pabrik minyak makan merah di dua daerah lainnya agar bisa menjadi percontohan. Sehingga, nantinya para pelaku koperasi lainnya tertarik membuat hal yang serupa.

"Karena pelaku koperasi itu sifatnya harus melihat contoh yang sukses dulu baru mau tertarik mengikutinya. Harapannya kami sekarang adalah bagaimana model yang sudah ada itu mendapat kepercayaan diri dari pelaku koperasi, khususnya koperasi di perkebunan sawit untuk berinisiatif membuat hal yang serupa," tuturnya.

Lebih lanjut, Riza berharap, pengembangan pabrik minyak makan merah tetap bisa dikembangkan pada tahun ini.

"Sehingga, kalau dikembangkan bisa berkontribusi terhadap distribusi minyak goreng dan mempengaruhi pasar. Karena memang potensinya besar dari permintaan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan HET minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan rakyat Minyakita naik Rp1.000 per liter.

Adapun saat ini harga HET Minyakita adalah Rp14.000 per liter. Sehingga, apabila resmi diputuskan nantinya harga Minyakita menjadi Rp15.000 per liter.

"Disesuaikan. Saya, sih, usulkan naik Rp1.000," katanya ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 6 Mei.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan kenaikan harga Rp1.000 tersebut untuk biaya pengemasan Minyakita. Namun, dia menyebut usulan ini juga perlu didiskusikan lintas kementerian/lembaga yang berkaitan.

"Sedang didiskusikan untuk disesuaikan," tuturnya.