Bagikan:

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin delegasi Indonesia telah rampung mengikuti serangkaian agenda Indo-Pacific Economic Framework Ministerial Meeting (IPEF-MM) yang berlangsung di Amerika Serikat pekan ini.

Dalam keterangannya, Menko Airlangga menyatakan bahwa pandemi telah menimbulkan terjadinya disrupsi pada rantai pasok (supply chain disruption) dan kini merupakan tantangan terbesar bagi sejumlah negara.

”Disrupsi karena Covid-19 pada rantai pasok, kita manfaatkan menjadi sebuah kesempatan (opportunity) untuk memperbaiki mekanisme menjadi lebih transparan, dengan pemetaaan masalah yang lebih baik untuk menghasilkan solusi yang lebih konkret,” ujarnya dikutip dari laman resmi pada Minggu, 11 September.

Menurut Airlangga, jika muara dari seluruh fokus dalam pembahasan, pada akhirnya terkait dengan manusia atau pekerja.

“Sementara itu perdagangan akan menjadi platform yang memberikan kesempatan konkret agar dapat memberikan solusi nyata bagi pekerja. IPEF dapat menjadi forum yang menyamakan level ‘playing field’ bagi perusahaan (sektor privat) di negara partisipan IPEF, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar,” tutur dia.

Airlangga menyambut baik konklusi yang disampaikan oleh para partisipan atau partner IPEF di akhir agenda pertemuan.

“Pemerintah Indonesia menghargai nilai-nilai keadilan, inklusivitas, transparansi, dan akuntabilitas berdasarkan pertimbangan yang telah disepakati pada mekanisme multilateral,” kata dia.

Airlangga menambahkan, pemerintah Indonesia segera menindak lanjuti pada level teknis guna mendorong manfaat nyata bagi pembangunan ekonomi nasional.

“Kami sepakat untuk terus mengintensifkan diskusi teknis dan mendorong deliverable yang konkret dalam waktu singkat dan rencananya pada Oktober ini akan bertemu lagi untuk membahas tindak lanjutnya,” tegas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo menyebut jika Pertemuan langsung pertama ini merupakan kesuksesan yang tak terbantahkan, 14 negara berkumpul memetakan jalan ke depan yang akan menciptakan peluang ekonomi, meningkatkan kondisi tenaga kerja, dan mempromosikan keberlanjutan untuk semua ekonomi kawasan.

“Kita bangga dengan kemajuan yang telah dibuat dan bersemangat untuk terus membangun momentum dalam upaya bersama ini,” ucap dia.

Diungkapkan oleh Menteri Gina bahwa pertemuan lanjutan akan segera dilakukan untuk membuat hasil yang konkret dan memberikan manfaat nyata, tidak hanya untuk Amerika Serikat tapi juga untuk 13 negara lain yang menjadi partisipan dalam IPEF.

“Seluruh fokus dalam pembahasan, pada akhirnya terkait dengan manusia atau pekerja, sementara itu perdagangan akan menjadi platform yang memberikan kesempatan konkret agar dapat memberikan solusi nyata bagi pekerja,” katanya.

Sebagai informasi, IPEF-MM merupakan pertemuan tingkat menteri resmi yang pertama antara 14 negara mitra yang tergabung dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) – yang mewakili lebih dari 40 persen ekonomi dunia dan 28 persen perdagangan barang dan jasa secara global.

Pertemuan ini merupakan tonggak yang sangat penting dalam upaya mencapai kerangka ekonomi berstandar tinggi dan inklusif di kawasan Indo-Pasifik.