JAKARTA - Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menguat terbatas hingga ke level 7.361 pada September 2022.
Meski masih dibayangi inflasi terlebih setelah pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ia mengatakan faktor kenaikan harga komoditas masih berpotensi mengangkat pasar saham.
“Secara teknikal, kami memprediksi IHSG akan menguat terbatas dengan support - resistance di level 7.040 sampai 7.361, akan tetapi masih berpotensi terkoreksi setelah pengumuman Fed Rate pada pekan ketiga September 2022,” kata Martha dalam Media Day yang dikutip Antara, Kamis 8 September.
Ia mengatakan beberapa sektor dan saham pilihan bulan ini adalah perbankan (BBCA, BBRI, BMRI, BBNI), energi (ADRO, ITMG, PTBA, INDY), dan industri (ASII, UNTR).
Pada kesempatan yang sama, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, menyatakan masih optimistis terhadap fundamental makroekonomi Indonesia terutama karena neraca berjalan yang vital untuk menarik minat dana investor asing.
BACA JUGA:
Faktor lain yang menjadi perhatian investor, lanjutnya, adalah inflasi yang stabil.
“Indonesia diuntungkan dari turunnya harga barang (deflasi) terutama dari beberapa bahan makanan (cabai merah, cabai rawit, bawang merah, minyak goreng, daging ayam broiler) sehingga kenaikan BBM dan kenaikan suku bunga acuan diharapkan akan membuat inflasi stabil,” ucapnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,21 persen pada Agustus 2022 atau adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,8 pada Juli menjadi 111,57.
Adapun komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus yang sebesar 0,21 persen (mtm) ini berasal dari bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng dan daging ayam ras.
Dengan terjadinya deflasi pada Agustus, inflasi tahun kalender Agustus 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 3,63 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Agustus 2022 terhadap Agustus 2021 sebesar 4,69 persen.