Bagikan:

JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk siap mendorong sektor properti di tanah air bangkit kembali dan menjadi salah satu penopang pemulihan ekonomi Indonesia.

Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk Agung Wirajaya mengatakan, selama 53 tahun berinovasi sebagai pelaku industri properti di Indonesia, perseroan makin memahami kebutuhan masyarakat Indonesia akan hunian dan investasi properti.

"Kita berharap adanya kebangkitan daya beli masyarakat terhadap properti sehingga sektor properti juga dapat pulih menjadi lebih kuat. Agung Podomoro berkomitmen untuk terus berkontribusi nyata lewat percepatan progres pembangunan proyek properti kami di berbagai wilayah di Indonesia," ujar Agung dalam keterangan dikutip Antara, Kamis 8 September.

Seiring dengan memulihnya kondisi ekonomi dan aktivitas masyarakat, sektor properti di Indonesia menunjukkan tren positif. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan Bank Indonesia dengan sampel pengembang-pengembang di 18 kota mencatat, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2022 tumbuh 1,87 persen (yoy).

Agung mengatakan, selama ini perseroan telah membuktikan daya tahannya terhadap segala situasi krisis dengan secara konsisten menghadirkan proyek-proyek properti baru dan mempercepat pembangunan proyek eksisting demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami berharap inisiatif Agung Podomoro dalam membangkitkan industri properti ini dapat mendorong pemulihan perekonomian nasional sehingga pulih lebih cepat," kata Agung.

Agung menyampaikan, kinerja perusahaan tercatat dari penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,2 triliun pada semester I 2022. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif yakni 5,23 persen per semester I 2022, perusahaan meyakini prospek industri properti akan makin cerah.

Pada semester I 2022, emiten berkode saham APLN itu membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp1,55 triliun, naik 48 persen dari Rp1,05 triliun pada periode sama sebelumnya.

Adapun, proyek-proyek properti Agung Podomoro milik konglomerat Trihatma Haliman ini ada di berbagai daerah. Di antaranya Podomoro City Deli Medan dan Podomoro Park Bandung mencatat nilai pengakuan penjualan terbesar.

"Kami menghadirkan sejumlah proyek berkualitas seperti Kota Podomoro Tenjo yang dibangun saat pandemi, dan disambut sangat antusias hingga terjual lebih dari 4.200 unit dalam waktu dua tahun setelah diluncurkan. Hadirnya proyek baru dan pengembangan properti di berbagai wilayah ini diharapkan dapat mendukung optimalisasi pemulihan ekonomi," ujar Agung.

Agung sadar betul bahwa pulihnya industri properti membutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak mulai dari pengembang, pelaku industri, konsumen, dan pemerintah.

Di tengah situasi ekonomi yang dinamis, lanjut Agung, industri properti mesti didorong untuk pulih lebih cepat agar daya beli masyarakat bangkit lebih kuat.

"Insentif pemerintah yang memberikan relaksasi juga patut diapresiasi dan didukung terus, kami melihat bahwa program ini berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat dan pelaku industri properti," kata Agung.