Bagikan:

JAKARTA - Fenomena fraud pada sektor finansial kian meningkat seiring semakin kompleksnya inovasi keuangan digital. Dalam menjaga keamanan data nasabah serta sebagai bentuk mitigasi risiko, Bank Mandiri telah menerapkan sistem pengamanan berlapis untuk mengantisipasi potensi kecurangan dan kerugian baik secara internal maupun eksternal.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan, pihaknya telah memiliki beragam upaya mitigasi. Salah satunya melalui penguatan sistem monitoring yang dapat mendeteksi dan mengantisipasi potensi fraud secara cepat.

“Kami telah memiliki sistem monitoring, sebagai langkah mitigasi risiko. Begitu terdeteksi adanya pelanggaran, akan segera kami tindak tegas dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan bahkan langsung kami laporkan ke pihak berwajib,” ujar Rudi, Kamis 1 September.

Selain itu, Bank Mandiri terus melakukan edukasi terhadap nasabah untuk mencegah risiko dengan menjaga data pribadi, sekaligus memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban nasabah.

“Bank Mandiri mengimbau kepada nasabah agar terus berhati-hati dalam melakukan transaksi finansial, dengan menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan. Termasuk dengan tidak memberitahukan informasi data finansial seperti password dan PIN kepada siapapun,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rudi menambahkan pihaknya memiliki pengawasan internal terhadap unit operasional. Selain itu, Bank Mandiri telah melakukan penerapan GCG dan memperkuat proses monitoring serta internal audit yang mencakup seluruh area operasional perseroan.