Kabar Baik untuk Karyawan Bank Mandiri, Manajemen Pastikan Tidak Ada <i>Layoff</i> Meski Jumlah Cabang Digital Bertambah
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - Bank Mandiri menargetkan akan menambah 200 cabang digitalnya sepanjang tahun 2022. Sejauh ini, perseroan baru memiliki dua cabang yang sepenuhnya digital di Mall Central Park dan Mall Kota Kasablanka.

Adapun selain itu, Bank Mandiri juga telah memiliki satu cabang digital Plaza Mandiri yang masih bersifat hybrid dimana sebagian pelayanan untuk nasabah masih dibantu teller.

"Ketiga cabang mendapat sambutan positif dari nasabah sehingga kami berencana akan melanjutkan implementasi smart branch secara lebih luas dan tersebar di seluruh indonesia secara bertahap," ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar dalam paparan kinerja di Jakarta, Rabu 27 April.

Terkait masalah SDM, kata dia, Bank Mandiri memastikan tidak akan ada pengurangan pegawai di kantor cabang. Namun, lanjut Alexandra, akan ada pergeseran peran dan peningkatan kemampuan pegawai yang sebelumnya hanya fokus pada layanan transaksional menjadi fokus pada produk dan digital advisory.

"Hal ini dapat dicapai karena mayoritas transaksional akan pindah melalui Livin' by Mandiri dan Kopra by Mandiri. Dalam hal ini Bank Mandiri tidak akan melakukan layoff bagi pegawai karena pegawai akan diremapping sesuai dengan talent masing-masing peran yang dibutuhkan," tutup Alexandra.

Di sisi lain, Alexandra menjelaskan, digitalisasi cabang nanti akan mengimplemetasikan tiga channel utama yakni Livin' by Mandiri, Kopra by mandiri dan layanan smart branch.

"Proses bisnis di smart branch kami kembangkan agar nasabah bisa mendapatkan experience layanan cabang yang mudah cepat aman dan nyaman tanpa perlu antri," lanjut dia.

Tak hanya itu, lanjutnya, konsep smart branch juga nantinya akan meliputi tiga tipe layanan yang disesuaikan dengan tingkat adopsi digital nasabah. Di antaranya adalah digital box untuk nasabah yang memiliki adopsi digital tinggi dan membutuhkan layanan transaksi secara cepat dan sederhana.

Kedua, hybrid branch untuk nasabah yang memiliki adopsi digital tinggi namun membutuhkan layanan perbankan yang kompleks. Adapun yang terakhir adalah upgrade branch untuk nasabah yang baru mengadopsi digital tahap awal dan membutuhkan layanan perbankan yang kompleks.