Bagikan:

YOGYAKARTA - JD.ID melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 karyawannya atau sebanyak 30 persen. Perusahaan e-commerce ini menerapkan layoff terhadap ratusan pekerjanya demi menghadapi tantangan bisnis. 

Manajemen perusahaan mengatakan JD.iD perlu mengambil langkah agar bisa beradaptasi di tengah tantangan perubahan bisnis yang terjadi dengan sangat cepat. Salah satu langkah yang tepat adalah melakukan pengurangan karyawan, sehingga perusahaan bisa terus bergerak maju. 

JD.ID tak sekadar melakukan layoff begitu saja. Manajemennya akan memberikan dukungan kepada ratusan karyawannya yang terdampak. Pemberian bantuan dilakukan dalam bentuk asuransi dan talent promoting. 

Alasan JD.ID PHK Karyawan

Manajemen JD.ID mengungkapkan alasan perusahaannya melakuka PHK karyawan. IaManajemen melakukan PHK untuk perampingan perusahaan agar bisa terus bergerak menyesuaikan perubahan. 

Lebih lanjut, manajemen melakukan PHK untuk mitigasi terhadap tantangan bisnis yang diperkirakan akan semakin kompleks dalam tahun-tahun mendatang. Selain itu, kondisi perekonomian global juga mengakibatkan perekonomian berjalan lambat. 

Jenie Simon, Director of General Management JD.ID, mengatakan pihaknya terus mengupayakan improvisasi agar perusahaan bisa terus menyesuaikan dan selaras dengan tren pasar dan industri di Indonesia. Langkah yang dilakukan adalah peninjauan, penyesuaian, hingga inovasi atas strategi bisnis dan usaha. Salah satunya adalah penghematan jumlah karyawan. 

JD.ID Pernah PHK pada Mei 2022

Sebenarnya langkah layoff bukanlah pertama kali dilakukan JD.ID di tahun ini. Sebelumnya, pada Mei lalu perusahaan platform belanja online ini juga melakukan tindakan yang sama. Tujuannya pun sama agar bisa mengikuti perubahan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia. 

PHK yang dilakukan oleh JD.ID pada saat itu karena untuk pengoptimalan struktur ketenagakerjaan. Selain itu, perusahaan juga mengambil keputusan berupa tindakan restrukturisasi, ada pengurangan karyawan. 

Perjalanan JD.ID

Perusahaan JD.ID pertama kali beroperasi di Indonesia pada 7 tahun lali, yaitu November 2015. Pada saat itu e-commerce JD.ID memiliki 12 kategori pilihan produk yang akan terus bertambah seiring perusahaannya yang juga berkembang. 

Sama seperti aplikasi belanja online lainnya, JD.ID juga menyediakan kategori produk yang bervariasi. Produk yang bisa anda beli mulai dari kosmetik, fashion, furniture, elektronik, dan lainnya. 

Dari tahun ke tahun sejak beroperasi di Indonesia, bisnis JD.ID semakin berkembang drastis. Penawaran produk semakin bertambah dengan sangat pesat. Dulunya kuran dari 10 ribu SKS pada 2015, kemudian menjadi 100 ribu SKU pada akhir 2016. 

Tak hanya memfasilitasi jual beli online, JD.ID juga menyediakan jasa pengiriman atau ekspedisi. Pengirimannya bisa dilakukan di 365 kota di seluruh Indonesia JD.ID memiliki ribuan armanda yang siap mengantarkan. 

Daftar Perusahaan yang PHK Karyawan di 2022

Tahun 2022 memang menjadi masa badai PHK massal para strartup. Gelombang PHK terjadi dimulai sejak awal tahun hingga akhir tahun. Selain JD.ID, ada perusahaan-perusahaan lain yang menerapkan layoff. 

OYO

Sayurbox

Ula

Sirclo

Carousell

Zenius

Ruagguru

GoTo

Xendit

Shopee

Carsome

Tokocrypto

Lummo

MPL

Tanihub

Pahamify

LinkAja

SiCepat

Ajaib

Demikianlah alasan JD.ID PHK karyawan mencapai ratusan. Tujuan perusahaan e-commerce ini melakukan layoff sama dengan startup-startup lain yag sudah melakukannya sebelumnya. Persuahaan ingin dapat beradaptasi dan mitigasi dari tantangan ekonomi yang bergerak cepat. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.