Lapor Pak Jokowi! Ini Penyebab Cabai dan Bawang jadi Sumber Inflasi Tinggi
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono buka-bukaan perihal penyebab laju inflasi yang kian membengkak di paruh kedua tahun ini. Menurut dia, sumber utama pengerek saat ini diakibatkan oleh peningkatan harga bahan pangan (volatile food) yang cukup tinggi.

Adapun, fokus perhatian Margo tertuju pada dua komoditas penting yang kerap memberi sumbangan inflasi tinggi.

“Untuk memberikan catatan mengapa cabai merah dan bawang merah ini selalu memberikan inflasi tinggi pada Januari hingga Juli 2022 karena persoalan distribusi,” ujarnya ketika memberikan keterangan kepada Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 31 Agustus.

Menurut Margo, basis produksi komoditas cabai merah ada di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Kondisi ini menjadikan harga di beberapa provinsi lain menjadi tinggi.

“Jadi jelas, tidak hanya cabai merah tetapi juga bawang merah masalah utamanya ada di distribusi. Ini adalah tantangan kita agar dua komoditas ini dikendalikan supaya tidak berkontribusi terhadap inflasi,” tuturnya.

Margo menambahkan, dalam konteks menjaga inflasi maka pemerintah juga perlu memperhatikan sisi importasi bahan pangan.

“Kita ketahui bersama bahwa gandum kita masih mengimpor, kedelai, gula, dan daging lembu juga masih impor. Ini pasti terpengaruh pergerakan harga internasional dan akan berdampak pada konsumsi domestik,” tegasnya.

Dalam catatan VOI, level inflasi tertinggi tahun ini terjadi pada periode Juli dengan 4,94 persen. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak Oktober 2015 yang kala itu bertengger di level 6,25 persen.

Sementara target inflasi dalam Undang-Undang APBN 2022 adalah sebesar 3 persen plus minus 1 persen.

Artinya, besaran yang terjadi sekarang sudah melebihi estimasi makro yang ditetapkan oleh pemerintah.