JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyoroti peran Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam mendongkrak kepuasan publik terhadap pemerintah.
"Menteri Perdagangan, mungkin menteri yang paling stres itu, Pak Zulkifli Hasan, karena dia enggak bisa memberikan laporan harga sembako yang asal-asalan,” ujar Bahlil dalam Rilis Hasil Survei Nasional LSI: "Peta Elektoral Pilpres dan Antisipasi Putaran Kedua", dipantau dari kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia, Rabu 3 Mei, disitat Antara.
Tingkat kepuasan publik dipengaruhi oleh terkendalinya inflasi, khususnya terkait dengan harga-harga bahan pokok.
Bahlil mengatakan kebijakan pemerintah dalam mengelola inflasi di luar kelaziman lantaran tidak hanya mengandalkan kebijakan Bank Indonesia (BI).
Pemerintah juga turut bergerak dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok, seperti bawang dan cabai, lantaran menyumbang inflasi.
"Untuk seluruh transportasi dari bawang hingga cabai itu ditanggung APBD untuk biayanya agar harganya sama dengan daerah penghasil komoditas tersebut," tuturnya.
Dengan cara-cara seperti itulah, pemerintah dapat mengendalikan harga-harga bahan pokok dan mendongkrak kepuasan publik atau approval rating.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menerangkan tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi pada April 2023 mencapai 82 persen. Menurutnya, ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya, salah satunya adalah pengendalian inflasi.
"Mengapa tinggi? Satu, penilaian terhadap kondisi-kondisi umum tinggi, termasuk ekonomi. Dan biasanya yang paling jelas bisa melihat hubungan antara tingkat kepuasan kepada presiden itu adalah tingkat inflasi," ujar Djayadi.
Survei LSI dilakukan terhadap responden yang memiliki hak pilih, yakni yang sudah berusia di atas 17 tahun. Sampel survei itu dipilih secara acak (multistage random sampling) dan melibatkan 1.220 responden. Data survei diambil pada 12-17 April 2023.
Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara yang dilatih.