JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan untuk menyelesaikan permasalahan harga telur ayam ras kurang dari dua minggu.
Andre mengatakan, banyak masyarakat yang terbebani dengan kenaikan harga telur termasuk pelaku usaha kecil.
Hal ini disampaikan Andre Rosiade dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan beserta jajaran pada Selasa, 30 Agustus.
"Saya minta tolong urusan telur ini dipercepat. Jangan dua minggu karena di berbagai media tadi saya baca pedagang warteg sudah teriak, (harga telur) sudah Rp33.000 itu Jakarta Pak Menteri, apalagi di Papua katanya sudah Rp40.000," kata Andre, dikutip Rabu, 31 Agustus.
Andre juga menuntut adanya solusi yang harus dikeluarkan Kementerian Perdagangan untuk mengatasi mahalnya harga telur. Salah satu caranya, kata Andre, bisa bersinergi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengerahkan BUMN Pangan melakukan operasi pasar.
"Jadi harus ada solusi cepat. Mungkin Pak Menteri juga bisa memberdayakan BUMN pangan kita untuk melakukan operasi pasar atau seperti apa, tapi tentu kami silakan Pak Menteri yang mengambil kebijakan," ucapnya.
"Sekali lagi kami di Komisi 6 ini minta Pak Menteri ambil langkah cepat. Jangan sampai konsumen, rakyat menjerit karena harga telur kemahalan. Tetapi tentu juga kita harus memperhatikan nasib peternak jangan sampai peternak itu juga kerendahan harganya," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga telur ayam ras mengalami kenaikan yang signifikan.
Kata dia, per 26 Agustus harga telur ayam ras naik mencapai 6 persen.
"Waktu saya dilantik jadi menteri harga telur ayam Rp32.000 tapi berangsur turun sampai Rp26.000. Kemarin merangkak lagi sampai ke Rp32.000 sampai Rp33.000 dan sekarang kita sudah cek Jawa itu Jawa Timur itu antara Rp28.000, Rp29.000, Rp30.000 sama Jawa Tengah. DKI masih Rp30.500 per kg. Sumatera sampai Lampung rata-rata di bawah Rp30.000," katanya.
Sedangkan di Kalimantan harga telur ayam ras dibanderol Rp30.000 per kg. Zulkifli mengaku harga telur ayam ras di beberapa wilayah di Indonesia masih sangat tinggi. Tetapi, dia mengklaim sudah ada tren penurunan harga.
"Memang yang masih tinggi Papua dan Maluku, tetapi trennya sudah turun," katanya.
BACA JUGA:
Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengaku sudah bertemu dengan para pelaku usaha yang bergerak di sektor telur ayam ras untuk mengetahui penyebab melonjaknya harga telur.
Berdasarkan pengakuan para pengusaha, kata Zulhas, harga telur akan segera turun dalam kurun waktu dua pekan.
"Tapi kita sudah undang para pelaku di sektor ini, mereka bukan kata saya, yang meyakinkan sekali kepada kami ini temporer Pak. Tidak sampai 2 minggu sudah (turun). Memang sekarang harga normalnya itu Rp27.000-Rp29.000. Jadi (harga) akan berkisar Rp27.000- Rp29.000 karena modalnya itu Rp24.000," jelasnya.