Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menegaskan stok BBM baik untuk produk BBM subsidi maupun non subsidi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam keadaan aman.

Area Manager Communication, Relation & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menjelaskan, tingginya geliat perekonomian, aktivitas pariwisata, dan adanya beberapa event besar yang dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah dan DIY turut berdampak pada peningkatan konsumsi BBM di wilayah tersebut.

“Saat ini rata-rata konsumsi harian BBM jenis gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) di Jawa Tengah sebesar 11.283 kilo liter dan untuk wilayah DIY konsumsi gasoline rata rata hariannya sebesar 1.809 kilo liter,” jelas Brasto dalam keterangan resminya, Kamis 25 Agustus.

Brasto melanjutkan bahwa ada peningkatan konsumsi BBM Penugasan (Pertalite) di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 di Jawa Tengah dan DIY, yaitu berkisar 28 persen dari sebelumnya 8.586 kilo liter per hari, saat ini menjadi 11.025 kilo liter per hari.

"Namun untuk ketahanan stok untuk Pertalite sangat aman. Per 23 Agustus, stoknya di Fuel Terminal Jawa Tengah dan DIY mendekati 9 hari (belum termasuk stok di kilang dan kapal). Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan kami mengimbau masyarakat agar tetap membeli BBM sesuai dengan kebutuhan,” lanjutnya.

Lebih jauh ia menambahkan, saat ini secara umum stok BBM di Fuel Terminal Jawa Tengah dan DIY mencapai 12 hari dan angka tersebut belum termasuk stok yang berada di kilang dan kapal.

"Ketahanan stok tersebut bagus sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.

Selain stok aman, Brasto menambahkan bahwa Pertamina juga telah dilengkapi dengan PICC (Pertamina Integrated Command Center) yang dapat memantau proses distribusi dan penyaluran secara real time seperti monitoring sales atau penjualan, monitoring stok yang tersedia di SPBU, monitoring penerimaan BBM saat bongkar muat dari mobil tangki (MT), dan mengembangkan penjadwalan otomatis dalam pengiriman BBM ke SPBU.

“Kami juga memiliki pola distribusi RAE (reguler, alternatif dan emergency) untuk mengantisipasi kondisi tidak normal dan emergency (darurat) untuk tetap memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah tetap dapat berjalan dalam kondisi apapun,” lanjut Brasto.

Ia juga mengimbau konsumen yang mampu agar dapat membeli BBM non subsidi sesuai spesifikasi kendaraan.

"Apabila membutuhkan informasi dan ingin menyampaikan keluhan seputar produk dan layanan dari Pertamina, konsumen dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135 atau melalui aplikasi MyPertamina," pungkasnya.