Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR, Syaikhul Islam meminta pemerintah untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam waktu dekat.

Menurutnya, salah satu langkah yang dapat dilakukan pemerintah dengan mengimpor minyak mentah dari Rusia.

Syaikhul menambahkan, pemerintah perlu mengupayakan berbagai terobosan dan pilihan kebijakan agar tidak ada kenaikan harga BBM

"Misalnya terbaru terkait impor crude palm oil dari Rusia. Karena hanya takut sanksi dari negara barat itu goblok sekali? Karena sekutu Amerika di Eropa juga tetap mengimpor minyak Rusia, kok!," ujarnya dalam Raker dengan Menteri ESDM di Jakarta, Rabu 24 Agustus.

Sebelumnya, Rusia disebut menawarkan minyak mentah dengan harga 30 persen lebih murah dari harga pasar.

Syaikhul menilai, jika pemerintah memutuskan untuk mengimpor minyak dari Rusia dapat menahan keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

"Anehnya kalau ada tawaran harga crude palm oil yang lebih murah 30 persen dan kita tidak ambil alangkah gobloknya kita, pak! Dan kita berharap dengan harga yang murah itu tidak ada kenaikan BBM. Kalau perlu malah turun," ujarnya.

Pemerintah telah berkali-kali memberikan signal menaikkan harga BBM.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku pihaknya tengah mengkaji kebijakan harga BBM beserta efek yang akan ditimbulkan jika nantinya pemerintah resmi menaikkan harga.

Hal senada dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin mengatakan, pemerintah tengah membahas rencana kenaikan harga Pertalite sebagai respons atas tingginya harga minyak mentah dunia.

Dia bilang, rencana tersebut sudah dalam pembahasan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Harga Pertalite lagi dibahas masih dikoordinasikan dengan Pak Airlangga ," ujar Arifin kepada media, Selasa, 16 Agustus.