Bagikan:

JAKARTA - PT Barito Pacific Tbk melalui yayasan filantropi Yayasan Bakti Barito, memberikan dukungan kepada organisasi kesiswaan Mapala UI dalam menjalankan kegiatan tahunan mereka yaitu Universitas Indonesia Membangun Nusa (UIMN). Langkah ini dinilai perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu sangat relevan untuk mendukung pengelolaan sampah terpadu dan ekonomi sirkuler.

Salah satu kegiatan para mahasiswa Mapala UI ini adalah mengadvokasi ekonomi sirkular melalui program Trash to Cash dan community development di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Program community development lainnya termasuk dengan mengadakan program Rumah Baca Nusantara, serta mendorong kemunculan UMKM baru yang berfokus pada suplai oleh-oleh khas Dusun Prajak yang berbahan dasar rumput laut.

“Universitas Indonesia Membangun Nusa atau UIMN merupakan suatu konsep kegiatan yang visioner, dan memiliki misi untuk menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya untuk menjadi pemicu perubahan sosial yang berkelanjutan. Konsep UIMN yang mengusung nilai Efektivitas, Sinergitas, dan Keberlanjutan pada setiap proyek kegiatannya merupakan landasan yang cukup untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan di daerah 3T,” ujar Tries Apriliando, Selaku ketua pelaksana UIMN dalam keterangannya, Rabu 17 Agustus.

Terkait Trash to Cash, program ini mendukung pengelolaan sampah di Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, NTB yang selama ini masih belum optimal. Oleh karena itu, dengan adanya Program Trash to Cash, diharapkan terjadinya ekonomi sirkular salah satunya dengan mengelola sampah plastik yang masih memiliki nilai ekonomi tinggi.

Anggota Dewan Pembina Yayasan Bakti Barito, Rudy Suparman mengatakan, Program UIMN ini sejalan dengan salah satu program utama Bakti Barito dalam ekonomi sirkular, yaitu Bakti Kelola Lingkungan yang bertujuan untuk membangung perilaku konsumsi yang bertanggung jawab dan edukasi tentang pengelolaan sampah.

“Melalui Program Bakti Kelola Lingkungan, Bakti Barito berupaya memberikan pemahaman tentang pengelolaan sampah plastik yang tepat kepada masyarakat,” tambah Rudy Suparman.

Yayasan Bakti Barito merupakan Yayasan filantropi yang fokus untuk memberikan manfaat berarti bagi semua kepentingan hari ini dan esok, dengan melalui kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Ekonomi sirkular bertujuan untuk membantu mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, limbah, dan polusi.

Program Yayasan Bakti Barito ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah yang tidak terkelola hingga 70 persen pada 2030, dan mengurangi kebocoran plastik laut pada 2025.